Airlangga Berpeluang Jadi Menko Perekonomian, Begini Kata Pengamat

Selasa, 22 Oktober 2019 | 15:27 WIB
Airlangga Berpeluang Jadi Menko Perekonomian, Begini Kata Pengamat
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Airlangga Hartarto menjadi salah satu tokoh yang dipanggil Presiden Joko Widodo untuk mengisi jajaran di kabinet Jokowi jilid II. Pengamat Ekonomi Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai peluang Airlangga menduduki kursi Menko Perekonomian patut dipertimbangan.

Penilaian Enny atas sosok Airlangga karena mantan Menteri Perindustrian tersebut juga mengemban sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Sehingga yang muncul dalam pemikirannya ialah adanya sarat kepentingan politik.

"Menko itu kan harus benar-benar bebas dari segala kepentingan, termasuk menghilangkan PR, utamanya adalah menghilangkan ego sektoral," kata Enny dalam diskusi bertajuk 'Mencermati Kabinet Jokowi Jilid II' di kawasan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).

Menurut dia, apabila akhirnya mendapatkan kursi Menko Perekonomian, Airlangga seharusnya bisa menghilangkan conflict of interest karena jabatannya yang lebih strategis karena membawahi beberapa kementerian. Agar conflict of interest itu hilang, sebaiknya Airlangga bisa mundur dari jabatannya sebagai Ketum Golkar.

Baca Juga: Kelakar PAN soal Prabowo jadi Menteri: Nanti Rapat di DPR Kami Salah Sebut

"Kalau mereka sudah menjadi pejabat publik apalagi di bawah presiden mestinya segala latar belakang apakah mereka politik, pengusaha atau profesional sama saja. Paling utama seluruh atribut jabatan mereka ditinggalkan," katanya.

Namun di sisi lain, Enny juga sempat mengomentari peluang Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mengisi kursi Kemenko Perekonomian. Menurutnya, Sri lebih baik tetap menjadi Menkeu lantaran kinerjanya selama periode 2014-2019 yang terbilang baik, salah satunya ialah kebijakan tax amnesty.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI