Suara.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Sohibul Iman mengumumkan sikap politik partainya yang memilih berada di luar pemerintahan. Hal tersebut disampaikannya melalui website resmi PKS yang diunggah pada Selasa (22/10/2019).
Dalam pengumuman tersebut, Sohibul Iman meminta kepada seluruh kader PKS untuk menyikapi dengan bijak keputusan menjadi oposisi ini.
"Seluruh fungsionaris DPP, Fraksi DPR RI, Fraksi MPR RI dan seluruh kader diminta agar fokus mensosialisasikan sikap politik PKS yaitu tetap berada di luar pemerintahan," mengutip dari laman PKS.id.
Presiden PKS juga meminta agar penyampaian sikap sebagai oposisi ini tidak dilakukan dengan arogan apalagi seolah menantang untuk beroposisi sendirian.
Baca Juga: Calon Menko Ekonomi, Airlangga Punya Harta Rp 81,5 Miliar
"Sampaikanlah dengan objektif, argumentatif namun tetap rendah hati," tambahnya.
PKS merasa bertanggung jawab untuk menjaga marwah demokrasi yang sudah menjadi pilihan jalan politik partai yang berdiri 20 April 1998, dengan memilih tetap di luar pemerintahan.
Dalam akun Twitternya, Sohibul Iman juga berharap, "Semoga kita makin matang dan baik dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Amiin."
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid meyakini bakal ada partai lain yang mendampingi dengan mengambil opsi di luar pemerintah dan menjadi mitra kritis.
“Enggak, enggak, enggak akan sendirian. Lihat saja. Enggak akan sendirian,” kata Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Senin (21/10/2019).
Baca Juga: Agus Gumiwang dan Politisi PDIP Merapat ke Istana, Bersiap Jadi Menteri?
Selain yakin bakal didampingi partai lain, Hidayat juga berkeyakinan melalui lembaga legislatif di DPR, seluruh partai memegang peranan sebagai mitra kritis terhadap pemerintah sebagai lembaga eksekutif.