Simpan Parang di Mobil, Profesor IL Ngaku Beli Undangan Pelantikan Jokowi

Senin, 21 Oktober 2019 | 16:20 WIB
Simpan Parang di Mobil, Profesor IL Ngaku Beli Undangan Pelantikan Jokowi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono sesuai menggelar rekonstruksi kasus istri bakar suami dan anak tiri di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. (Suara.com/Arga).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain senjata parang, polisi juga menemukan kartu undangan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden saat menggeledah mobil Nissan Tera milik tersangka berinisial IL yang mengaku sebagai profesor.

Kepada polisi, IL mengaku membeli undangan terkait acara pelantikan Joko Widodo-Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden di gedung MPR/DPR RI, kemarin.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyebut, polisi masih mendalami soal temuan undangan pelantikan Jokowi di mobil IL.

"Tapi ini masih kami interogasi. Itu masih tidak konsisten jawabnya, yang jelas dia mengaku dapet undangan karena beli, undangan dia bisa menghadiri pelantikan," kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (21/10/2019).

Baca Juga: KontraS: Periode Pertama, Jokowi Gagal Tepati Janji Penuntasan Kasus HAM

Argo mengatakan, IL rela membeli undangan agar dapat pengakuan dari orang banyak. Agar nantinya, orang-orang menyebut dia hebat lantaran dapat masuk ke acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

"Kenapa tujuannya, kalau dia dapat undangan itu, dia boleh masuk ikut pelantikan dia biar dikatakan orang hebat, orang top yang bisa masuk atau di undang di pelantikan Presiden," kata dia.

Sebelumnya, polisi menangkap dua orang pria yang kedapatan membawa senjata tajam di Hotel Raffles, Jalan Prof DR Satrio, Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Dua orang tersebut berinisial IL dan HS.

Kedua orang itu awalnya dicurigai karena kendaraan mereka menghalangi lintasan tamu negara yang akan menghadiri pelantikan presiden dan wakil presiden.

Saat didekati petugas, mereka ternyata dalam kondisi tertidur dan segera dibangunkan untuk menggeser mobilnya.

Baca Juga: Surya Paloh: Kalau Tak Ada yang Mau Jadi Oposisi, Biar Nasdem Saja

Setelah digeser, polisi kemudian melanjutkan pemeriksaan terhadap kedua orang itu dan ditemukan senjata tajam dan pelat nomor kendaraan yang diduga palsu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI