Suara.com - Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menilai ada kegundahan dari Presiden Jokowi yang dituangkan olehnya melalui pidato perdana usai dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung DPR/MPR.
Hinca berujar apa yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya tersebut sekaligus menjadi sesi Jokowi mencurahkan isi hatinya selama memimpin Indonesia lima tahun ke belakang, pada periode pertama.
“Kalau tadi saya menyebutnya tadi curhat tentang laporan sudah selesai, program sudah dijalankan, budget sudah habis,” kata Hinca di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/9/2019).
Hinca kemudian menyoroti salah satu pernyataan Jokowi dalam pidatonya yang berkaitan dengan ketiadaan hasil dalam proses birokrasi. Jokowi menegaskan ingin betul-betul menjadikan hasil sebagai hal utama di luar dari proses.
Baca Juga: Begini Gaya Kepala Negara Saat Hadiri Pelantikan Jokowi-Ma'ruf
“Itu yang menurut saya dia gelisah dengan apa yang disampaikannya itu, sampai akhirnya dibuat istilah antara sent dan delivery itu kan, bukan sekedar sent di WA tapi ter-deliver pasti dibaca dan dijalankan. Nah menurut saya menteri-menterinya yang akan datang ini menangkap pesan itu yang sangat terang itu pada orientasi hasil bukan lagi orientasi proses,” ujar Hinca.
Sebelumnya Jokowi dalam pidatonya menceritakan mengenai sistem asal bapak senang. Ia berujar bahwa ada di mana laporan terhadap dirinya dikatakan selesai, padahal kenyataan di lapangan belum tuntas.
“Seringkali birokrasi melaporkan bahwa program sudah dijalankan, anggaran telah dibelanjakan, dan laporan akuntabilitas telah selesai. Kalau ditanya, jawabnya program sudah terlaksana pak. Tetapi, setelah dicek di lapangan, setelah saya tanya ke rakyat, ternyata masyarakat belum menerima manfaat. Ternyata rakyat belum merasakan hasilnya,” tutur Jokowi.