Suara.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengomentari soal masuknya partai oposisi menjadi partai koalisi Pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin.
Menurutnya, jika tak ada lagi pihak yang beroposisi maka sistem demokrasi telah selesai dan menjadikan pemerintahan yang otoriter.
Untuk diketahui, tiga partai oposisi berencana masuk dalam koalisi pemerintahan Jokowi, Partai Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat. Sehingga, hanya menyisakan PKS yang masih 'betah' jadi partai oposisi.
"Saya pikir hampir semua ya. Saya dengar, tapi belum pasti. Tapi ya beginilah, bagaimanapun kita harus menjaga sistem checks and balance. Kalau tidak ada lagi yang beroposisi, demokrasi berarti sudah selesai. Negara sudah berubah menjadi otoriter atau monarki ya kalau gak ada oposisi," kata Surya Paloh saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Baca Juga: Fadli Zon Sebut Prabowo Akan Putusan Berkoalisi atau Oposisi Jokowi
Kendati demikian, ia menilai keputusan masuknya partai oposisi itu berada di tangan presiden.
Di mana Jokowi telah memiliki perhitungan terkait dengan masuknya partai oposisi ke pemerintahan.
"Ada plus minus di sana. Saya pikir sudah dihitung tentunya. Otoritas ada di tangan presiden. Kan sistem kita presidensial. Tapi saya berharap semuanya mempunyai pendekatan dua aspek. Pertama, objektivitas dan rasional. Kedua, ada hati dan empati," imbuh Surya Paloh.