Biasa Bersama, Kini Jan Ethes Absen di Pelantikan Jokowi, Ada Apa?

Minggu, 20 Oktober 2019 | 15:14 WIB
Biasa Bersama, Kini Jan Ethes Absen di Pelantikan Jokowi, Ada Apa?
Presiden Joko Widodo menyapa para pendukungnya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (20/10). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden menyampaikan hal tersebut sesaat sebelum berangkat menuju ke gedung DPR/MPR untuk menghadiri pelantik dirinya dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024.

"Besok pagi saya kenalkan, karena nanti sorenya, Pak KH Maruf Amin harus ke Jepang untuk menghadiri penobatan kaisar ke Jepang," tambah Presiden.

Namun Presiden Jokowi belum memastikan apakah setelah diumumkan tim kabinet tersebut akan langsung dilantik.

"Dikenalkan dulu kemudian dilantik, kalau sudah dikenalkan ya musti dilantik," ungkap Presiden.

Baca Juga: Jokowi Turun dari Mobil Sapa Relawan

Presiden sebelumnya mengatakan bahwa para menteri yang akan membantunya tetap berjumlah 34 orang.

"Kurang lebih 16 orang (dari partai), saya belum hitung tapi kurang lebih."

Presiden pun tidak menjelaskan lebih rinci mengenai nama-nama menteri lama yang masih akan membantunya.

"Masih banyak (menteri lama), tapi yang baru lebih banyak," ungkap Presiden.

Terkait nomenklatur kementerian yang baru, Presiden pun enggan mengungkapkan bocorannya. "Besoklah," kata Presiden saat ditanya soal nama lembaga baru. Presiden Jokowi dalam media sosial resminya, susunan kabinet pemerintahan periode mendatang sudah rampung. Mereka terserak di semua bidang pekerjaan dan profesi: akademisi, birokrasi, politisi, santri, TNI dan polisi.

Baca Juga: Halangi Rute Tamu Pelantikan Jokowi, 2 Orang Bawa Senjata Diciduk Polisi

Orang-orang dalam kabinet itu diharapkan dapat memperkokoh kelembagaan yang mengurus investasi, mampu membujuk investor untuk menciptakan berbagai macam keuntungan tambahan bagi Indonesia. Investasi yang masuk ke Indonesia itu tentu bukan usaha yang hanya mengeksploitasi bangsa Indonesia. Tidak ketinggalan para menteri tersebut diharapkan punya kemampuan eksekusi program ditambah manajerial. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI