Empat Alternatif Pembangkit Listrik EBT
Adapun Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Ahmad Rofik menerangkan, dengan tantangan geografis, kerapatan hunian yang sangat rendah, dan infrastuktur yang terbatas, Program 1000 Renewable Energy for Papua dipandang sebagai solusi paling efektif untuk percepatan elektrifikasi di Papua dan Papua Barat melalui implementasi model Wireless Electricity. “Optimalisasi energi lokal berbasis energi baru terbarukan (EBT) juga diharapkan akan memperbaiki kinerja Bauran Energi sekaligus menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik,” jelas Ahmad Rofik.
Dari hasil kajian dan survei PLN, ada empat alternatif pembangkit listrik EBT yang ditawarkan dalam Program 1.000 Renewable Energy for Papua, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro; Tabung Listrik (Talis); Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm); serta PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Untuk Pikohidro, lebih cocok apabila diaplikasikan pada daerah yang memiliki perbedaan ketinggian.
Ahmad Rofik pun memaparkan rincian program pelistrikan di Papua dengan menggunakan keempat pembangkit listrik EBT tersebut. “Rincian jumlahnya, 314 desa direncanakan untuk dilistriki menggunakan teknologi tabung listrik (Talis), 65 desa menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan Pikohidro (PLTPH), 158 desa akan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), 116 Desa dilistriki menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), 34 Desa dilistriki menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut, 184 desa akan diterangi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebanyak 151 set, serta selebihnya 252 desa rencananya akan disambungkan ke sistem jaringan listrik (grid) PLN yang telah ada” urai Ahmad Rofik.
Baca Juga: Kado Istimewa bagi Pelanggan, PLN Gelar Gebyar Kemerdekaan 2019
Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro merupakan pembangkit skala sangat kecil yang memanfaatkan energi potensial air, untuk menghasilkan listrik berkapasitas hingga 5.000 Watt. Energi potensial air menggerakkan turbin, sedangkan turbin memutar generator, dan generator inilah yang dapat menghasilkan listrik.
Sedangkan Tabung Listrik merupakan alat penyimpanan energi (energy storage) layaknya power bank, yang digunakan melistriki rumah. Cukup dengan plug-and-play, masyarakat di pedalaman Papua sudah dapat memanfaatkan listrik dengan Talis, untuk kebutuhan penerangan hingga menyalakan televisi. Talis dapat diisi ulang di Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL).
Sementara PLTBm adalah pembangkit listrik skala kecil yang memanfaatkan potensi energi biomassa, seperti bambu, kayu, serat kelapa sawit dan bahan organik kering lainnya. Pembakaran biomassa menghasilkan uap air bertekanan yang memutar turbin, kemudian menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. PLTBm yang dikembangkan oleh PLN Regional Maluku dan Papua berkapasitas 3 – 10 kW.
Seperti yang kita kenal selama ini Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), menjadi alternatif melistriki daerah yang sulit dijangkau oleh transportasi darat. Karena itu dengan mengandalkan sumber energi matahari, maka sangat cocok untuk kawasan terpencil. Energi listrik disalurkan melalui jaringan tegangan rendah atau digunakan sebagai SPEL untuk Talis / Energy Storage (cadangan energi).
Adapun dalam rangkaian acara peluncuran ini, turut hadir perwakilan berbagai pihak yang telah berkontribusi penting, menyukseskan survey Ekspedisi Papua Terang, di antaranya, perwakilan para anggota TNI AD. Para mahasiswa dan peneliti dari berbagai kampus pun turut hadir dalam acara peluncuran, untuk menyampaikan presentasi mereka.
Baca Juga: Mitsubishi Gandeng PLN untuk Pasang Charger Mobil Listrik di Rumah
Demikian juga para mahasiswa dari kelima kampus tersebut, turut menggaungkan dukungan terhadap Program Ekspedisi Papua Terang, 1.000 Renewable Energy for Papua. Keunikan para milenial dalam menyuarakan dukungannya kepada Ekspedisi Papua Terang sekaligus penggunaan energi listrik dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, ditunjukkan dengan menaiki MRT dari Stasiun Fatmawati hingga Stasiun Bundaran HI, seraya mengenakan ikat kepala dan riasan wajah khas Papua.