5S merupakan budaya kerja yang berkembang di Jepang dan sudah banyak diterapkan di sebagian besar perindustrian seluruh dunia.
"Ini adalah prinsip untuk menciptakan lingkungan kerja yang rapi, bersih, yang berdampak terhadap sikap kerja produktif," terang Hanif.
Menurut Menaker, penerapan 5S secara efektif dapat memberikan manfaat bagi unit kerja secara visual maupun fungsional. Dimana akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas, kualitas, efisiensi biaya dan waktu, moral karyawan dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja serta dampak lingkungan lainnya.
"Nanti dalam proses berjalannya akan dilakukan sosialisasi kepada pegawai dan seluruh mitra kerja, dan hari ini kita lakukan kick off," ujarnya.
Baca Juga: Cegah Perdagangan Anak, Ketua DPR Minta Kemenaker dan Polisi Gelar Razia
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono, menambahkan, Kick Off 5S berlangsung dari September hingga November 2019. Kegiatan ini meliputi tahap sosialisasi, tahap penerapan, tahap penilaian, dan tahap pagelaran.
“Melalui berbagai rangkaian kegiatan Pelaksanaan Penilaian dan Penerapan 5S ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian Pegawai terhadap 5S,” kata Bambang.
Kick off ini sendiri merupakan bagian dari komitmen bersama unit kerja Kemnaker dalam menerapkan 5S di lingkungan Kemnaker.
“Untuk itu, mulai saat ini, kami mengajak seluruh karyawan di lingkungan Kemnaker agar selalu menjaga kebersihan dan kelestarian tempat kerjanya,” pungkasnya.
Baca Juga: Lewat Amnesti Yordania, Kemenaker Pulangkan Pekerja Migran dan Anak-anak