Suara.com - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghormati keputusan atau hak prerogatif presiden dalam menentukan kabinet di pemerintahannya. Namun, ia memberikan bocoran terkait lima jalur yang berpeluang kuat menjadi menteri.
Lima jalur yang berpeluang kuat menjadi menteri diantaranya yakni, dari jalur parpol, kedua dari jalur profesional dan fungsional, ketiga jalur kepala daerah yang akan dipromosikan.
"Keempat jalur aparatur sipil negara (ASN) yang memiliki integritas dan teknokrasi yang baik, dan kelima jalur tokoh nasional atau tokoh masyarakat," ucap Hasto saat ditemui di Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Jalan Kendangsari, Surabaya pada Jumat (18/10/2019)
Hasto menyebut, banyak tantangan Presiden Jokowi untuk ke depannya. Mulai dari penyelesaian program kerja, tantangan perubahan ekonomi dunia hingga tantangan menghadapi ancaman radikalisme. Guna mempercepat langkah kerja diperlukan kemampuan menteri dalam bidangnya masing-masing.
Baca Juga: Soal Calon Menpora di Kabinet Jokowi Jilid 2, Ini Kata Legenda Bulutangkis
"Menurut kami, struktur parlemen tidak perlu mengalami banyak perubahan. Sehingga, kabinet bisa bergerak cepat seperti keinginan Pak Jokowi," kata Hasto.
Hasto mengungkapkan, PDIP telah melakukan proses kaderisasi secara berjenjang. Apabila ada 100 nama yang diajukan pun akan siap. Namun, nama-nama yang diserahkan harus memenuhi kriteria presiden.
"Dengan demikian Ibu Mega mencari nama-nama kader terbaik dari dalam ataupun yang ditilik dari kemampuan kualitas leadership, teknokrasinya, integritasnya mampu menjadi pembantu dari Bapak Jokowi," jelasnya.
Hasto menambahkan, proses penyusunan terus dilakukan hingga ke finalisasi. Nantinya, susunan kabinet menjadi representasi dari koalisi Indonesia kerja (KIK).
"PDIP juga berpikir membangun konsolidasi kekuatan nasional sangat penting karena itu kami juga memikirkan bagaimana representasi dari koalisi Indonesia kerja. Ibu Megawati kemarin sudah bertemu dengan bapak presiden di Istana," katanya.
Baca Juga: Pamit dari Kabinet Jokowi, Muhadjir: Kinerja Pendidikan Tidak Juga Jelek
Kontributor : Arry Saputra