Jajak Pendapat Bebe Haikal: 2 Tahun Anies Memimpin, Jakarta Lebih Baik

Jum'at, 18 Oktober 2019 | 12:31 WIB
Jajak Pendapat Bebe Haikal: 2 Tahun Anies Memimpin, Jakarta Lebih Baik
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua II Presidium Alumni (PA) 212 Haikal Hassan Baras atau yang akrab disapa Bebe Haikal membuat jajak pendapat tentang kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Seperti diketahui, kepemimpinan Anies Baswedan genap dua tahun pada Selasa (15/10/2019). Bersama Sandiaga Uno, ia berhasil memenangkan pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta pada 2017.

Menurut Babe Haikal, Anies Baswedan memiliki banyak prestasi yang tidak bisa disebutkan satu per satu selama memimpin Jakarta.

Untuk membuktikan pendapat itu, ia lantas membuat jajak pendapat melalui jejaring Twitter pribadinya tentang kinerja Anies Baswedan, Kamis (17/10/2019) pukul 08.07 WIB.

Baca Juga: Resmi Berlaku, KPK Belum Terima Salinan UU KPK Nomor 19 Tahun 2019

"2 tahun lalu pak @aniesbaswedan dilantik sebagai Gubernur @DKIJakarta, terlalu banyak untuk diungkap prestasinya bila harus ditulis dengan karakter terbatas di tweeter. Cobalah tanya hati nuranimu tanpa ada kebencian #2TahunJakartaManies," cuit Babe Haikal.

Ada dua pilihan yang ditawarkan kepada warganet dalam jajak pendapat itu, yakni Jakarta lebih baik dan Jakarta lebih buruk.

Tak lama, muncul hasil akhir dari polling tersebut meski tidak diketahui pasti panjang durasi pemungutan suara.

Hasilnya, tercatat 96 persen dan 21.721 suara mengatakan Jakarta lebih baik setelah dua tahun kepemimpinan Anies. Sementara sisanya, empat persen menganggap Jakarta lebih buruk.

Jajak pendapat Bebe Haikal. (Twitter)
Jajak pendapat Bebe Haikal. (Twitter)

Setelah mengetahui perolehan itu, Babe Haikal lantas menyebut ada yang kesal dengan jajak pendapat yang ia buat.

Baca Juga: Regulasi ASN Tak Boleh Kritis Disesalkan

Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan merupakan wujud pembelaan untuk korban perundungan, bukan gerakan oposisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI