Tewas Mengenaskan di WC Lapas, Polisi Pastikan Amin Bunuh Diri

Jum'at, 18 Oktober 2019 | 01:10 WIB
Tewas Mengenaskan di WC Lapas, Polisi Pastikan Amin Bunuh Diri
Ilustrasi Gantung Diri. [Berita Jatim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lapas Kelas II A Pontianak digegerkan dengan penemuan mayat narapidana kasus narkoba bernama Bong Min alias Amin (46) yang tewas mengenaskan di dalam toilet, kamar Blok B5, Selasa (15/10/2019).

Berdasarkan penyelidikan sementara dan bukti visum, Bong Ming tewas karena bunuh diri.

"Dari fakta-fakta yang kami temukan di TKP bahwa korban kami nyatakan tewas gantung diri, hal itu diperkuat pintu WC dikunci slot dari dalam, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, serta tidak ditemukan adanya kerusakan pada bangunan WC yang memungkinkan orang lain bisa masuk dan keluar dari WC itu," kata Kapolresta Pontianak AKBP Ade Ary Syam Indradi di Pontianak, Kamis (17/10/2019).

Ade Ary menyampaikan, bukti yang menguatkan korban gantung diri dari posisi terjulurnya lidah korban, dan pada kemaluan mengeluarkan air mani.

Baca Juga: Meninggal saat Masih Berstatus Napi, KPK Setop Kasus Fuad Amin

"Jadi berdasarkan fakta-fakta ini, kami menyimpulkan korban tewas dengan cara gantung diri. Dan ini fakta, selebihnya kami tidak bisa berandai-andai," kata dia.

Hasil visum dokter yang menangani kasus ini, Kapolresta Pontianak ini mengatakan mendapat keterangan secara lisan bahwa korban diduga meninggal akibat gantung diri, dan tewas akibat jeratan tali.

"Sudah ada hasil visumnya, tapi masih disampaikan secara lisan kepada saya. Berdasarkan keterangan dokter, korban ini diduga meninggal akibat gantung diri. Jadi kesimpulan dari kami yang didukung dari hasil penyelidikan, korban meninggal akibat gantung diri," ujarnya. 

Ia menambahkan saat ini jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga.

Sebelumnya, warga Lapas Kelas II A Pontianak digegerkan adanya penemuan mayat yang tergantung di WC lapas tersebut.

Baca Juga: Dipacari Napi, HRT Dimanfaatkan Jadi Kurir Sabu

Berdasarkan keterangan saksi yang pertama kali menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia di dalam toilet setelah mengintip. Untuk mengevakuasi korban kemudian pintu didobrak karena terkunci dari dalam.

"Di TKP kami menemukan korban dalam kondisi tergantung menggunakan tali rafia, dengan jarak antara lantai dengan dek sekitar 190 cm lebih tinggi daripada tubuh korban. Dan ditemukan sebuah kursi yang diduga digunakan korban untuk memanjat," ucap Ade Ary. 

Blok B5 Lapas Kelas II A Pontianak merupakan blok khusus bagi warga binaan kasus narkoba, dan lokasi kejadian ini tepat di kamar 5. Dalam satu kamar dihuni sebanyak 14 warga binaan, dan terdapat satu WC berukuran kecil yang bisa digunakan oleh satu penghuni kamar.

Penghuni kamar itu di antaranya adalah AT dengan putusan pidana selama enam tahun, AW putusan pidana selama tujuh tahun, AJ putusan pidana lima tahun enam bulan, BR putusan pudana selama sembilan tahun, CA putusan pidanan selama empat tahun, EC putusan pidana enam tahun dua bulan, HH putusan pidana enam tahun, IS putusan pidana tujuh tahun, JH putusan pidana tujuh tahun, LO putusan pidana delapan tahun, MR putusan pidana enam tahun delapan bulan, RR putusan pidana lima tahun, dan WN putusan pidana sembilan tahun penjara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI