Suara.com - Mantan Menteri Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menanggapi cuitan mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah soal cara memberantas korupsi.
Ia mengkritisi pendapat Fahri Hamzah yang menyebut Indonesia sulit bebas dari korupsi dan terorisme lantaran pengaruh media baik elektronik, cetak maupun sosial yang kerap memberitakan kasus itu.
Apalagi dengan adanya insiden penusukan Menkopolhukam Wiranto. Menurut Fahri, kedua kasus itu membuat investor enggan menanam saham ke Tanah Air.
"Bagaimana negara mau digandrungi investasi kalau tiap hari berita di media, di TV dan media sosial penuh dengan kabar korupsi dan terorisme. Uang itu datang ke negara aman dan bersih. Pembacokan menteri yang bertanggungjawab soal keamanan adalah pukulan telak pada investasi," cuit Fahri Hamzah, (16/10/2019).
Baca Juga: Jelang Pelantikan Presiden, Pengamanan di Komplek Parlemen Diperketat
Cuitan itu mendapat sambutan dari Said Didu. Ia rupanya tak sejalan dengan asumsi Fahri Hamzah.
Baginya, cara ampuh menghentikan pemberitaan korupsi yaitu dengan tidak melakukan tindakan tersebut. Bukannya melarang media atau melemahkan kinerja lembaga antirasuah.
"Cara hilangkan berita korupsi adalah berhenti korupsi. Bukannya melarang media memberitakan korupsi. Bukan juga dengan cara melemahkan @KPK_RI agar tidak bisa lagi menangkap koruptor. Itu saja," balas Said Didu.
Balasan dari Said Didu itupun banjir komentar dari warganet. Hingga kekinian bahkan telah mendapat retweet sebanyak 813 kali dan disukai 2,4 ribu kali.
Baca Juga: Jelang Pelantikan Presiden, PLN UIT JBB Dijaga Aparat Gabungan