Suara.com - Tiga hari lagi Jusuf Kalla (JK) tuntas mengemban tugas sebagai Wakil Presiden RI periode 2014-2019. Dari banyak pengalaman yang dirasakan, JK menilai paling sulit melahirkan sebuah perdamaian di daerah konflik.
JK diketahui turut andil dalam mendamaikan konflik di Aceh, Poso, dan Ambon. Meski kerap dinilai sebagai negosiator ulung, namun JK tidak memungkiri kalau perjalanannya tidak mudah.
"Paling sulit perdamaian, Aceh dulu, Poso, Ambon itu paling sulit. Itu berkelahi, itu paling sulit untuk mendamaikan, paling sulit. Tapi alhamdullilah tercapai," kata JK ketika menjawab pertanyaan seorang pelajar dari SMP Athirah Makassar di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).
Mewujudkan sebuah perdamaian di daerah konflik kata JK, merupakan hal yang susah tetapi berkesan.
Baca Juga: Temui Wapres JK, Ketua MPR Tegaskan Tidak Ada Lembaga Tertinggi Negara
Padatnya jadwal kunjungan kerja baik di dalam negeri hingga ke luar negeri dirasanya terasa ringan karena ia mengaku menjalaninya dengan ikhlas. Namun, lagi-lagi menjadi tokoh perdamaian untuk konflik di dalam negeri menjadi yang paling berkesan baginya.
"Bagi saya semua tugas itu dijalankan dengan ikhlas. Semuanya berkesan. Tugas di luar baik di dalam negeri, luar negeri berkali-kali tiap tahun. Dalam negeri, daerah sangat berkesan," ujarnya.
Meski demikian, JK mengakui kalau pekerjaan untuk membantu mendamaikan di daerah konflik merupakan pengalaman yang paling berkesan selama bertugas menjadi Wapres.
"Kalau mendamaikan orang yang berkonflik, berperang itu juga paling berkesan. Tentu tidak mudah. Tapi insyallah, kita bisa lalui," tandasnya.
Baca Juga: Dapat Undangan Pelantikan Jokowi - Ma'ruf, JK: Wajib Lihat Pengganti Saya