Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasisus Jonan digadang-gadang untuk kembali menjabat Menteri Perhubungan (Menhub) di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Banyak warganet yang menyampaikan harapan tersebut, sehingga tagar #JonanForMenhub menduduki jajaran trending topic di Twitter pada Kamis (17/10/2019) sore, dengan cuitan hampir mencapai angka tujuh ribu.
Jonan lahir di Singapura pada 21 Juni 1963, dari pasutri yang sama-sama merupakan pengusaha.
Bersama keluarganya, si sulung dari lima bersaudara ini menghabiskan masa kecilnya di Singapura, tempat asal sang ibu.
Baca Juga: Menteri Jonan Sebut 1.000 Kecamatan di Indonesia Belum Punya SPBU
Namun beranjak dewasa, Ignasisus Jonan pindah ke Surabaya, Indonesia. Setelah lulus dari SMA Katholik St Louis 1 Surabaya pada 1982, dirinya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Pada 1986 Jonan berhasil menyelesaikan perkuliahannya di Unair. Kemudian ia meraih gelar master pada 2005 di Fletcher School of Law and Diplomacy di Tufts University, Medford, Massachusetts, AS.
Sebelum mengenyam pendidikan pascasarjana, Jonan telah menjabat sebagai Direktur Private Equity di Citibank pada 1999, hingga pada 2001 ia terpilih sebagai Direktur Utama perusahaan BUMN yang berfokus pada pengembangan UKM, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero).
Pada usia 46 tahun, nama Jonan mulai dikenal publik ketika menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI.
Tak lama setelah menduduki jabatan tersebut, Jonan berhasil membalikkan kerugian Rp83,5 miliar pada 2008 menjadi keuntungan Rp154,8 miliar pada 2009.
Baca Juga: Menteri Jonan: Hanya Polisi dan Menhub yang Bisa Dorong Mobil Listrik
Berbagai gebrakan diciptakan Jonan selama memimpin PT KAI, antara lain mencatatkan laba sebesar Rp560,4 miliar pada 2013, meningkatkan aset hingga tiga kali lipat, menjadi Rp15,2 triliun pada 2013; memecat 200 karyawan PT KAI yang malas; dan memberantas percaloan tiket dengan sistem boarding pass, tiket daring, hingga penjualan tiket di toko ritel.