HNW: Jokowi Cukup Puyeng Pikirkan Porsi Menteri untuk Partai Pendukung

Kamis, 17 Oktober 2019 | 06:00 WIB
HNW: Jokowi Cukup Puyeng Pikirkan Porsi Menteri untuk Partai Pendukung
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyebut Joko Widodo sedang pusing memikirkan porsi menteri kepada partai pendukung menjelang pelantikannya sebagai preisden terpilih 2019-2024 yang digelar pada Minggu (20/10/2019)

Menurutnya, kepusingan itu dialami Jokowi lantaran banyaknya partai koalisi dan partai oposisi yang hendak merapat kepada pemerintah.

"Pak Jokowi saja saya kira hari-hari ini cukup puyeng memikirkan porsi kementerian untuk seluruh partai pendukungnya. Kan partai pendukung beliau tidak sedikit," ujar Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Diketahui, Partai Gerindra dan Partai Demokrat disebut-sebut berpeluang bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Gerindra: Pak Jokowi Jangan Ragu Ambil Keputusan, Bapak Presiden Terpilih!

Jokowi, kata HNW, telah menyatakan komposisi menteri akan diisi oleh profesional partai dan profesional non partai.

"Padahal katanya komposisi menteri antara profesional partai dan profesional nonpartai, yang partai hanya 40 persen. Kalau hanya 40 persen, ada 34 (kementerian), berarti hanya sekitar 16. Padahal kan partai pendukung dia aja lebih dari 6. Pasti tidak mudah membagi," tutur Hidayat.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui Jokowi sedang pusing memikiran porsi menteri kepada partai pendukungnya.

Moeldoko mengatakan hal tersebut adalah hal yang biasa jika menghadapi banyak pihak.

"Ya pasti lah, menghadapi orang banyak puyeng. Biasa itu," tutur Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta.

Baca Juga: Gagal Bawa Gajah Way Kambas di Pelantikan Jokowi, Projo: Kami Bersedih

Tak hanya itu, mantan Panglima TNI itu juga enggan berkomentar lebih saat ditanya soal kabinet Jokowi di periode kedua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI