Siap Cari Staf Protokol Medan yang Kabur, Polisi: Tunggu KPK Minta Bantuan

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Rabu, 16 Oktober 2019 | 17:47 WIB
Siap Cari Staf Protokol Medan yang Kabur, Polisi: Tunggu KPK Minta Bantuan
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin (tengah) digiring petugas setibanya di gedung KPK, Jakarta, Rabu (16/10). [ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polrestabes Medan menyatakan siap membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencari keberadaan seorang staf protokol Wali Kota Medan Dzulmi Eldin yang melarikan diri saat operasi tangkap tangan (OTT). Staf yang melarikan diri tersebut diketahui berinisial AND.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto mengatakan pihaknya akan langsung mencari staf tersebut jika pihak KPK secara resmi meminta bantuan Polisi.

"Kalau diminta bantuan, kita siap," kata Eko seperti diberitakan Antara Rabu (16/10/2019).

Diberitakan sebelumnya, AND melarikan diri saat KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kota Medan, Selasa (15/10) malam.

"Salah satu pihak yang dicari KPK tadi malam mencoba melarikan diri, dan hampir menabrak tim KPK di lapangan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut, Febri pun menjelaskan kronologi terkait upaya penangkapan terhadap staf protokol Wali Kota Medan itu.

Petugas Satpol PP berjaga di depan rungan Subbag Protokoler Pemkot Medan yang disegel KPK pada Rabu (16/10/2019). (ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus)
Petugas Satpol PP berjaga di depan rungan Subbag Protokoler Pemkot Medan yang disegel KPK pada Rabu (16/10/2019). (ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus)

Pada Selasa (15/10) malam sekitar pukul 21.25 WIB ketika tim mendatangi rumah Kepala Dinas PU, terpantau sebuah mobil Avanza silver yang diduga dikendarai oleh staf protokol Wali Kota Medan, saudara AND.

"Merasa diikuti, pengemudi melajukan mobil dengan kencang di salah satu ruas jalan di Kota Medan. Sampai akhirnya dalam posisi yang sudah diapit oleh tim, mobil berhenti, namun saudara AND tidak turun," ungkap Febri.

Selanjutnya, kata dia, tim menghampiri mobil tersebut dan menyampaikan bahwa tim berasal dari KPK sekaligus menunjukkan kartu identitas KPK.

"Akan tetapi, pengemudi justru memundurkan mobil dan memacu kecepatan hingga hampir menabrak tim KPK. Dua orang tim selamat karena langsung meloncat untuk menghindari kecelakaan," ungkap Febri.

Baca Juga: Disebut Komisi Penghambat Karir, Masinton: KPK Jangan Kepo!

Febri kemudian mengingatkan pada seluruh pihak yang ada agar tidak menghambat pelaksanaan tugas KPK dan bersikap kooperatif.

"Kepada saudara AND agar segera menyerahkan diri dan tidak berupaya menghindar dari petugas," ujar dia.

Saat ini, kata Febri, tim KPK terus melakukan pencarian keberadaan AND karena diduga menerima tambahan Rp 50 juta dari kepala dinas yang akan diperuntukkan pada Wali Kota Medan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI