Indonesia Indicator: 40 Persen Lebih Warganet Ragukan Penusukan Wiranto

Rabu, 16 Oktober 2019 | 11:29 WIB
Indonesia Indicator: 40 Persen Lebih Warganet Ragukan Penusukan Wiranto
Wiranto ditusuk
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang saat diundang dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (15/10/2019) menyampaikan bahwa ada lebih dari 40 persen warganet yang tidak percaya dengan kasus penusukan Menkopolhukam Wiranto.

Penelitian itu dilakukan pada Twitter. Dalam 3 hari ada lebih dari 90 ribu percakapan dari 26 ribu akun yang membahas kasus penusukan Wiranto.

Sebanyak 82 persen yang merespon kasus penusukan Wiranto adalah kaum milenial, menurut penjelasan Rustika. Warganet yang mempertanyakan kebenaran kasus penyerangan Wiranto mengalami peningkatan setelah kejadian.

"Ada perubahan antara reaksi netizen pada saat kejadian (penyerangan Wiranto) dan dua hari setelah kejadian," ujar Rustika.

Baca Juga: Sambangi Istana, Pimpinan MPR Lapor Persiapan Pelantikan ke Jokowi

Menurut penjelasannya, saat kejadian 58,4 persen warganet mengetahui kabar penusukan Wiranto dari informasi yang berkembang di media. Lalu 15,58 persen warganet empati ke Wiranto. Sementara 18,8 persen mempertanyakan kebenarannya.

Direktur Komunikasi Indonesia Indikator Rustika Herlambang (Youtube Indonesia Lawyers Club)
Direktur Komunikasi Indonesia Indikator Rustika Herlambang (Youtube Indonesia Lawyers Club)

"2 hari kemudian isunya berubah, dimana mereka yang mempertanyakan naik menjadi 44,03 persen. Sementara mereka yang netral turun 29,1 persen. Sementara mereka yang meyakinkan ini bukan rekayasa ada sebesar 26,8 persen," ungkap Rustika menjelaskan hasil penelitiannya.

Warganet yang kontra dengan kasus penusukan Wiranto ini sebenarnya masih meragukan kebenaran kejadian tersebut. Di sisi lain, mereka yang pro justru mengecam warganet yang tidak percaya dengan kasus penusukan Wiranto.

Rustika menyebut ada beberapa isu yang membuat warganet kemudian tidak percaya dengan kasus penusukan tersebut. Salah satunya, sikap pemerintah yang dianggap lebih peduli kepada Wiranto daripada korban Wamena dan aksi demo mahasiswa.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto ditusuk oleh dua orang di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Baca Juga: Tiba di Rapimnas Gerindra, Sandiaga: Kembali ke Rumah

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut, tersangka laki-laki bernama Syahril Alamsyah atau Abu Rara terpapar paham ISIS. Pelaku kedua merupakan istri Shayril, Fitri Andariana.

Wiranto ditusuk saat hendak pulang ke Jakarta usai menghadiri acara peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla’ul Anwar yang beralamat di Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi.

Menteri di kabinet Jokowi ini tiba-tiba ditusuk orang tidak dikenal dari arah samping saat baru keluar dari mobil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI