Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengharapkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Indramayu Supendi yang terjadi kemarin menjadi kali terakhir kepala daerah terseret korupsi. Namun harapan Tjahjo sepertinya belum bisa terwujud karena kali ini giliran Wali Kota Medan Dzulmi Eldin yang dicokok KPK.
Tjahjo sempat menyampaikan harapannya untuk tidak lagi mendengar ada kepala daerah yang terseret kasus korupsi. Namun mau tidak mau Tjahjo harus mendengarnya lagi.
"Kemarin juga kami sampaikan pada ketua KPK, mudah-mudahan OTT KPK kepala daerah kabupaten Indramayu itu yang terakhir," kata Tjahjo saat berpidato dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Simpul Strategis Pembumian Pancasila di Meryln Park Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2019).
"Baru kemarin saya mengatakan ini yang terakhir, tapi pagi hari ini ada OTT lagi, wali kota Medan," disambut tawa para audiens.
Baca Juga: Terjaring OTT KPK, Wali Kota Medan Miliki Harta Rp 20,3 Miliar
Meskipun begitu, Tjahjo tetap menekankan asas praduga tak bersalah kepada Wali Kota Medan Dzulmi sebelum menerima vonis hukuman oleh pengadilan.
Dalam kesempatan yang sama, Tjahjo juga menerangkan kalau selama menjabat sebagai Mendagri, setidaknya ia harus mendengar ratusan kepala daerah yang dicokok KPK.
"Selama 5 tahun saya sebagai Mendagri, sudah ada hampir 119 kepala daerah. Belum teman-teman kita Kepala Dinas, belum teman-teman kita anggota DPRD, baik provinsi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, hanya selang sehari setelah operasi tangkap tangan atau OTT Bupati Indramayu, kali ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan kembali menangkap seorang kepala daerah di Medan, Sumatera Utara.
"Ada tim lain yang ditugaskan di Medan. Kepala daerah dibawa pagi ini ke Jakarta," ucap Juru Bicara KPK Febri Diansyah sebagaimana dilansir Antara, Rabu (16/10/2019).
Baca Juga: OTT Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, KPK Sita Duit Rp 200 Juta
Selain itu, kata dia, KPK juga menangkap enam orang lainnya.
"Enam orang lain masih diperiksa di Polrestabes Medan," ungkap Febri.