Suara.com - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta Musni Umar memaafkan orang yang menudingnya stres atas pernyataannya tentang pelaku penusukan Menteri Koordinator Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Wiranto.
Musni Umar memberi tanggapan atas cuitan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya yang ramai diperbincangkan.
Sebelumnya, Yunarto membalas video Musni Umar dan mengatakan sosiolog tersebut sedang stres sehingga memberi pernyataan yang ngelantur tentang pelaku penusukan Wiranto.
"Saya duga bapak Musni juga sedang alami stres sehingga suka ngelantur & lupa kalau yang membangun jalan tol itu Kementerian PUPR & bukan Kemeko Polhukam," cuit Yunarto Wijaya, Sabtu (13/10/2019).
Baca Juga: Pengamanan Usai Wiranto Ditusuk Diperketat, Menkes Nila Malah Kerepotan
Cuitan itupun mendapat sambutan dari Musni Umar. Mengutip pernyataannya dalam sebuah wawancara, ia mengaku sudah memaafkan orang-orang yang sempat mengejek dan merundungnya di media sosial.
Lebih lanjut, Musni menegaskan dirinya tidak sembarangan mengeluarkan pernyataan. Terbukti, dugaannya sejalan dengan fakta yang menerangkan bahwa motif pelaku penusukan Wiranto, Abu Rara karena stres pimpinan JAD Bekasi Abu Zee tertangkap.
"Saya maafkan Yunarto Wijaya dan mereka yang mengejek saya. Supaya tahu Brigjen Pol Dedi, Karo Penmas Div. Humas Polri telah ungkap penikaman Wiranto beraksi karena stres tak kenal siapa targetnya. Saya menulis sangat hati-hati, berdasarkan kepakaran tidak asbun," terang Musni Umar.
Musni Umar menjadi sorotan terkait pendapatnya yang menyebut pelaku penuskan Wiranto bukan teroris. Hal itu disampaikan Musni Umar melalui video yang diunggah dalam akun Twitter pribadinya, Sabtu (12/10/2019).
Sosiolog itu menyebut, suami istri (pasutri) yang melakukan penyerangan kepada Wiranto bukan anggota organisasi Islam terlarang Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).
Baca Juga: Jenguk ke RSPAD, Menkes Nila Moeloek Tak Menyangka Wiranto Ditusuk Teroris
Sebab, menurut dia, anggota JAT mestinya rajin beribadah dan tidak melakukan perbuatan yang terlarang, berbeda dengan tersangka penusukan Wiranto.