"Nggak begitu, nggak bagus kalau rektor begitu, tidak bagus, tidak punya akhlak," tandasnya.
Sebelumnya, Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar menyebut pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto bukan teroris. Hal itu disampaikan Musni Umar melalui video yang diunggah dalam akun Twitter pribadinya, Sabtu (12/10/2019).
Sosiolog lulusan Universitas Malaysia (UKM) itu menyebut, suami istri (pasutri) yang melakukan penyerangan kepada Wiranto bukan anggota organisasi Islam terlarang Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).
Sebab, menurut dia, anggota JAT mestinya rajin beribadah dan tidak melakukan perbuatan yang terlarang, berbeda dengan tersangka penusukan Wiranto.
Baca Juga: Sudah Sembuh, Wiranto Singgung Pelantikan Kabinet Jokowi, Ada Apa?
"Saya duga yang menusuk Jenderal Wiranto bukan anggota Jaringan Ansharut Tauhid karena kalau anggota JAT pasti rajin ibadah, tidak konsumsi narkoba, tidak pernah berbisnis judi," ujar Musni Umar, Sabtu (12/10.2019).
Lebih lanjut, mantan anggota DPR RI Sulawesi Tenggara itu menduga kedua tersangka adalah korban penggusuran Tol Trans Sumatera. Mereka sakit hati dan menyimpan dendam sehingga tega menyerang Wiranto.
"Saya duga suami isteri yang menusuk Jenderal Wiranto orang yang sakit hati karena alami penggusuran pembangunan Tol Trans Sumatera, bukan jaringan terorois Ansharut Tauhid, sebab perilakunya suka mabok, narkoba dan tidak shalat, dll," kata Musni Umar.
Atas dugaan itu, melalu video unggahannya, Musni mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
"Mari kita mengembangkan kebersamaan, persatuan dan kesatuan. Mari kita berjuang bersama untuk menegakkan keadilan. Mesti kita lawan ketidakadilan di masyarakat. Dalam melawan janganlah menggunakan kekerasan. Itu saja, respons saya sebagai sosiolog," ujar Musni Umar.
Baca Juga: Nyinyir di Medsos Soal Penusukan Wiranto, Guru PNS di Serang Kena SP