"IPB meneguhkan komitmen jati diri sebagai rumah kebhinekaan. IPB tidak memberi ruang untuk paham yang bertentangan dengan Pancasila," kata Arif.
Komitmen Kebangsaan ini menyikapi dinamika terkini yang berimbas ke IPB. Sebelumnya, salah satu dosen IPB ditangkap polisi terkait langkah antisipasi aksi teror.
Alhasil dalam beberapa waktu terakhir, IPB menuai beragam hujatan terkait insiden itu.
"Belum lama ini IPB terkena 'badai tsunami', tapi dosen dan seluruh civitas akademi solid mengawal kebangsaan," ujar Arif.
Baca Juga: Mahfud MD Bela Amien Rais, Sebut Tak Pernah Hina BJ Habibie
Ia menambahkan, selama ini pihak kampus telah melakukan aksi-aksi nyata untuk merawat keberagaman.
"Mahasiswa IPB berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Kamu saling menghormati perbedaan dan fokus dengan inovasi. Asrama mahasiswa di IPB juga tempat untuk membangun komunikasi lintas budaya yang dapat merekatkan bangsa. Sehingga tidak dipertanyakan lagi komitmen IPB untuk merawat kebangsaan, IPB solid untuk terus maju membangun bangsa," kata Arif.
Mahfud MD sangat mengapresiasi komitmen kebangsaan yang diserukan segenap civitas akademika.
"Ada yang bilang IPB kampus radikal. Itu pencemaran nama baik, bahkan fitnah," katanya.
Acara Bincang Seru Mahfud diramaikan juga dengan pembicara-pembicara seperti penggagas Gerakan Sabang Merauke, Ayu Kartika Dewi, komika Arie Kriting dan Cak Lontong. Mereka sama-sama menyerukan toleransi dalam keberagaman Indonesia.
Baca Juga: Mahfud MD: Jangan Underestimate Dulu pada Pimpinan KPK Baru
5 Poin Komitmen Kebangsaan IPB