Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengaku santai setelah beredar video yang memperlihatkan dirinya dilarang ikut saat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Bahkan, Ngabalin hanya tertawa menyikapi ihwal beredarnya rekaman video yang kini viral di media sosial.
"Enggak apa-apa, susah memang, kalau. Detik-detik dilarang Ali Muchtar dilarang masuk Istana ya," ujar Ngabalin tertawa saat dihubungi Suara.com, Senin (14/10/2019).
Ngabalin menuturkan bahwa pertemuan antara Jokowi dan Prabowo adalah pertemuan empat mata. Menurutnya pertemuan empat mata antara Jokowi dan Prabowo adalah sesuatu yang normal.
Baca Juga: Setelah Surya Paloh, Kini Giliran Cak Imin Didatangi Prabowo
"Ya dinikmati saja, santai, santai. Itu kan pembicaraan antara pak Presiden dengan pak Prabowo. Tidak ada satu orang pun yang tahu kecuali beliau berdua, normal -normal saja," tutur dia.
Ia menegaskan bahwa Istana Kepresidenan memiliki aturan yang harus dipatuhi.
Meski pertemuan tersebut digelar tertutup, Jokowi menggelar jumpa pers usai bertemu Prabowo.
"Di Istana itu kan ada aturannya, biasa saja tapi kalau setelah itu presiden kan ngomong ke publik," ucap Ngabalin.
"Kalau ada hal-hal yang kita perlu tanya ke presiden kita tanya, kalau tidak, kita tanya ke Menteri Sekretaris Negara atau kepada kepala staf (KSP)," sambungnya.
Baca Juga: Soal Dukungan PAN ke Jokowi, Zulhas Kutip Ucapan Prabowo
Sebelumnya, Ngabalin sempat terlihat dilarang petugas masuk ke dalam Istana Merdeka ketika Jokowi melakukan pertemuan dengan Prabowo, Jumat (11/10/2019). Hal itu terekam dalam rekaman video dan bisa dilihat dalam unggahan kanal Youtube Sekretariat Presiden.