Suara.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menyebut, banyak kerawanan terjadi menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Minggu (20/10/2019). Pasalnya, Dedi mengklaim banyak sekali perusuh yang akan menyusup jika nantinya terjadi aksi unjuk rasa.
Untuk itu, Dedi mengimbau kepada segenap elemen untuk menjaga situasi yang aman menjelang pelantikan. Jika ingin berunjuk rasa, polisi meminta agar dilaksanakan dengan damai.
"Imbauan untuk semua komponen agar bersama-sama menjaga situasi Jakarta yang sudah kondusif jelang pelantikan. Apabila demo harus damai, karena rawan disusupi oleh perusuh yang akan berbuat anarkis," kata Dedi di Mabes Polri, Senin (14/10/2019).
Sejauh ini, aparat kepolisian belum menerima informasi terkait ancaman menjelang pelantikan berlangsung. Dedi menyebut, pihaknya telah menyiapkan 27 personel gabungan untuk mengamankan jalannya pelantikan.
Baca Juga: KPK Tak Dilibatkan Jokowi Susun Kabinet, Istana: Jangan Baper, Gak Usah GR
"Polri bersama TNI dan unsur terkait sudah mempersiapkan 27 ribu pasukan pengamanan," jelasnya.
Pengamanan juga dilakukan terhadap objek-objek vital seperti DPR/MPR RI, Istana Negara, kediaman Presiden dan Wakil Presiden.