Abu Janda Diminta Tunjukkan Videonya saat Datang ke Wamena

Senin, 14 Oktober 2019 | 10:34 WIB
Abu Janda Diminta Tunjukkan Videonya saat Datang ke Wamena
Permadi Arya atau Abu Janda. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdebatan terkait isu separatisme dan terorisme antara penggiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade kian memanas.

Andre Rosiade menanggapi pertanyaan Abu Janda soal mana yang lebih bahaya antara separatisme di Papua atau khilafah yang ingin mengganti dasar negara.

Melalui jejaring Twitter pribadinya, Andre memaparkan tiga poin asumsinya dan me-mention akun milik Abu Janda.

Andre Rosiade mengatakan, tindakan separatisme tetap menjadi musuh besar RI. Sementara terorisme tak sekadar dilancarkan oleh mereka penganut Islam radikal, namun juga agama lainnya.

Baca Juga: Tantang Gerindra, Abu Janda: Lebih Bahaya Separatisme Papua atau Khilafah?

"Bro @permadiaktivis. Saparatisme itu jelas mengancam kedaulatan NKRI. Terorisme itu ada di mana-mana termasuk di agama lain. Hentikan stigmatisasi Islam adalah agama radikal. Hentikan stigmatisasi umat Islam Indonesia akan mendirikan khilafah." cuit Andre Rosiade, Minggu (13/10/2019).

Senada dengan hal itu, ia mengatakan Islam membawa ajaran kedamaian. Pun bila NKRI terancam, umat Islam siap menjadi barisan terdepan yang memperjuangkan kemerdekaan.

Andre menegaskan tindakan separatisme dan terorisme harus dilawan. Pancasila tidak akan bisa diganti dengan ideologi khilafah.

Untuk itu, ia meminta Abu Janda untuk setop menyoroti penyerangan yang dilakukan kaum radikal dan kembali menantangnya menunjukkan video ketika berkunjung ke Wamena pasca kerusuhan.

"Bro @permadiaktivis Negara harus memastikan rakyat aman dengan melawan Saparatisme dan Terorisme. Saya Islam. Dan bagi saya Pancasila sebagai dasar Negara sudah Final. Saya minta anda jangan lagi tukang stigmatisasi umat islam. Satu lagi mana video anda datang ke Wamena? Jujur donk!He.he.he," imbuh Andre Rosiade.

Baca Juga: Balas Video Abu Janda, Andre: Coba Anda Bicara 33 Warga Tewas di Wamena

Sebelumya diketahui, Abu Janda menyebut pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto terduga ISIS dan pelaku Ninoy Karundeng dilakukan oleh anggota Front Pembela Islam (FPI).

Cuitan itu mendapat sambutan Andre Rosiade. Ia menantang Abu Janda untuk bersuara terkait tindakan separatisme di Wamena yang menewaskan 33 orang.

"Anda tahu presiden jagoan anda pak Jokowi hampir diam seribu bahasa, mengucapkan bela sungkawa pun harus dikritik ribuan orang. Coba anda bicara 33 orang tewas di Wamena, ke mana Abu Janda, saya tanya?" kata Andre melalui video yang diunggahnya melalui akun Instagram @andre_rosiade pada Sabtu (12/10/2019).

Andre meminta kepada Abu Janda tidak hanya fokus kepada kasus-kasus kekerasan yang dilakukan oleh kaum-kaum radikal.

Tanggapan Andre tersebut lantas dibalas Abu Janda dengan pemaparan berbagai tindakan terorisme oleh kaum radikal yang menelan nyawa di Indonesia seperti insiden bom Bali 1, pengeboman di Hotel JW Marriott dan bom di Gereja Santa Anna.

Atas bukti itu, Abu Janda pun melontarkan pertanyaan kepada Andre, mana yang lebih berbahaya antara tindakan separatisme atau terorisme.

"Monggo dijawab Bang Andre, mana yang kira-kira lebih bahaya, separatis yang hanya ingin satu provinsi merdeka? atau gerakan khilafah yang ingin mengganti dasar negara Pancasila?" tanya Abu Janda, Minggu (13/10/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI