Jika ada berita dari media yang mengatakan bahwa telah terjadi pembunuhan ataupun penembakan yang dilakukan oleh aparat TNI, seharusnya dilakukan dilakukan verifikasi.
"Kami sangat menyayangkan tudingan dan pemberitaan salah satu media yang menyebutkan bahwa telah ditemukan lima jenazah yang dikubur di Distrik Iniye, Kabupaten Nduga. Jangan membuat berita yang faktanya belum dapat dipertanggung jawabkan dan Cenderung mengkambinghitamkan aparat," kata dia.
"Pemerintah atau negara Indonesia adalah negara hukum, kalau ada kejadian seperti itu kita tempuh lewat jalur hukum, jika memang ditemukan lima orang yang meninggal, kenapa tidak diautopsi dulu, dicari apa penyebab meninggalnya lima orang tersebut, bukan langsung membuat tudingan seolah-olah TNI yang melakukan penembakan atau pun pembunuhan," katanya menegaskan.
Eko menyarankan kepada keluarga korban untuk melakukan autopsi kepada korban untuk didapatkan fakta yang benar tentang penyebab meninggalnya.
Baca Juga: Kemensos Segera Kirim Bantuan untuk Pengungsi Nduga
Selain itu, dia juga mendorong kelompok atau perorangan yang mengaku pemerhati HAM dan keadilan serta keluarga korban untuk membuat laporan secara resmi kepada pihak kepolisian.
"Kami (TNI) akan mendukung sepenuhnya dan menghormati jika akan dilakukan langkah atau proses hukum dengan membentuk Tim Investigasi Gabungan (TNI/POLRI) di Distrik Iniye, Kabupaten Nduga," katanya.