"Kampanye seperti ini khususnya akan menjadi lebih efektif dalam konteks Papua yang hanya punya sedikit akses pada media yang independen," lanjutnya.
Dirinya khawatir, kebijakan pemerintah negara lain dan forum internasional seperti PBB berpotensi terpengaruh oleh misinformasi dan disinformasi ini.
Negara yang menjadi target antara lain AS, Inggris, Swedia, Belanda, dan Jerman, demikian seperti diberitakan BBC Indonesia.
Baca Juga: Sebut Kondisi di Papua Sudah Aman, Wiranto Minta Aparat Tetap Waspada