Suara.com - Persoalan kubu dalam pemilihan presiden (pilpres) yang lalu tampaknya belum selesai dalam penentuan alat kelengkapan dewan (AKD) pada DPRD Provinsi Riau.
Hal tersebut diakui Ketua fraksi PAN DPRD Riau Zulfi Mursal yang tidak menampik adanya dualisme di dalam tubuh DPRD Riau.
"Memang betul karena 01 dan 02. Yang ikut paripurna kan 01 semua," katanya seperti diberitakan Riauonline.co.id-jaringan Suara.com, Sabtu (12/10/2019).
Sekretaris Fraksi PAN Ade Hartati menyayangkan dualisme tersebut, karena di lembaga DPR RI, sudah mencair dibanding masa saat pilpres 2019 lalu.
Baca Juga: Penetapan Pimpinan AKD Berlangsung Dinamis
"Yang pasti di Riau belum selesai Pilpresnya, yang harus mereka ketahui Prabowo-Sandi itu menang 62 persen di Riau," katanya.
Ade juga menyindir lima fraksi yang mengikuti rapat paripurna pada Kamis malam. Bahkan, Ade menyebut hal tersebut tidak mencerminkan Pancasila. Sebab, tidak ada keadilan, persatuan dan musyawarah.
"Di DPRD Riau tidak bisa, kami masih dianggap beda. Sekarang siapa yang tidak Pancasila? Ada tidak keberadaban dan keadilan, persatuan yang mana? dan mana yang musyawarah itu?," tuturnya.
Untuk diketahui, kekinian terjadi dualisme di internal DPRD Riau. Lantaran, tiga fraksi yakni Gerindra, PAN dan PKS enggan mengirimkan nama anggotanya di usulan AKD.
Sementara itu, lima fraksi lainnya yakni PDIP, PKB, Demokrat, Golkar dan fraksi gabungan (PPP Nasdem Hanura) mengesahkan susunan AKD meski tanpa nama dari anggota fraksi Gerindra, PAN, dan PKS.
Baca Juga: Prabowo Ingin Kuasai Komisi dan AKD DPR, Incar Ini