Suara.com - Drummer band Superman Is Dead, Jerinx kembali membuat komentar terkait teror pejabat setelah dirinya dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena membuat komentar atas insiden penusukan Menkopolhukam Wiranto.
Dia juga menjelaskan komentarnya tentang pisau yang dipakai pelaku untuk menusuk Wiranto.
Sabtu (12/10/2019), Jerinx mengawali tanggapannya dengan menyinggung peristiwa Bom Bali.
"Selamat pagi mofo. Bom Bali 1 tahun 2002 anda di mana? Saya ada di rumah saya di Gang Poppies 2 Kuta, 100 meter dari lokasi bom, 3 teman saya meninggal, beberapa bagian rumah saya hancur," tulis @jrxsid.
"Lalu, selama seminggu, bersama @gendovara saya jadi relawan di RS Sanglah, saat itu saya mengurus bagian logistik untuk para relawan dokter dan tenaga medis dari Indonesia dan seluruh penjuru dunia yang membantu mengurus jenazah korban. Bisnis keluarga saya bangkrut hampir setahun setelah kejadian. Puluhan konser melawan terorisme saya gagas. Banyak lagu SID yg saya tulis untuk melawan terorisme," imbuhnya.
Baca Juga: Isi Kursi Menteri Jokowi, Kans Gerindra Disebut Lebih Besar dari Demokrat
Jerinx kemudian menanyakan kepada pembacanya, "Anda di mana saat Bom Bali 1? Berapa kawan anda yang meninggal? Rumah anda porak poranda juga kah? Apa yang sudah anda lakukan untuk melawan terorisme? Masih menuduh saya membela teroris?"
Menurut pendapat suami Nora Alexandra Philip, teror maupun percobaan pembunuhan pejabat selalu dilakukan dengan senjata api. Jerinx kemudian mempertanyakan apa motif pelaku penusukan Wiranto.
"Masih tentang teror. Setahu saya, dalam sejarah politik global, percobaan pembunuhan terhadap pejabat kelas elite selalu dilakukan dengan senjata api/sniper atau bom bunuh diri. Saya 100% penasaran saja kenapa ada yg memakai pisau? Apakah pelaku hanya mencari sensasi? Atau memang dia cukup bodoh untuk percaya dia bisa membunuh pejabat yang dikawal ketat hanya dengan menggunakan pisau?" tulis Jerinx.
"Tak sedikitpun saya mendukung aksi kekerasan tersebut. Saya pun mengucapkan lekas sembuh kepada Beliau di unggahan saya setelahnya," imbuhnya.
Jerinx menambahkan, "Tak usah gurui saya tentang empati. Berapa banyak sih konser amal untuk korban bencana alam di Indonesia yang kau adakan memakai uangmu sendiri? Jika hanya sekedar berucap, apakah itu akan membantu kondisi korban? Semoga harimu dipenuhi empati yang didasari perilaku bukan hanya omongan."
Baca Juga: Bantah Bermusuhan, Nasdem: Megawati - Surya Paloh Sering Teleponan
Musisi ini menutup tulisannya dengan ucapan sampai jumpa di konser SID di Kuta Beach Festival malam ini.
Unggahan Jerinx ini telah mendapatkan lebih dari 19 ribu like dan 550 komentar.
Sebelumnya, Jerinx SID dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan pelapor bernama Jalaludin. Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/6558/X/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus, Tanggal 11 Oktober 2019.
Jerinx dituduh menyebarkan informasi bermuatan SARA melalui media elektronik. Melanggar pasal 28 ayat (2) jo pasal 45 ayat (2) UU RI No.19 tahun 2016 tentang ITE.
Selain Jerinx, akun lain yang dilaporkan adalah Gilang Kazuya Shimura, Jonru Ginting, Hanum Salsabila Rais, I gede Ari Astina, dan Bhagavad Sambada.