Suara.com - Partai Gerindra sebagai partai oposisi kini tengah berupaya untuk bergabung ke dalam pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi periode 2019-2024.
Ketua DPP Nasional Demokrat (NasDem) Irma Suryani Chaniago justru khawatir kalau partai-partai oposisi minat gabung ke pemerintahan malah akan mewujudkan parlemen jalanan.
Irma mengatakan bahwa sebaiknya pemerintah yang kuat itu didukung oleh keberadaan oposisi. Kalau misalkan kekuatan oposisi semakin berkurang, malah nantinya tidak ada lagi pihak penyeimbang.
"Kok saya khawatir menciptakan parlemen jalanan. Terjadinya mahasiswa yang turun ke jalan itu karena kontrol tidak ada, karena tidak ada check and balances," kata Irma dalam diskusi bertajuk Peta Politik Usai "Pesta" di Parlemen di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).
Baca Juga: Dijenguk, Kivlan Zen Curhat soal Kondisi Kakinya ke Prabowo
Parlemen jalanan yang ia maksud ialah di mana pihak pengontrol bukan lagi dipegang oleh partai politik yang berada di luar pemerintahan. Akan tetapi sudah dikuasai penuh oleh rakyat.
Irma membayangkan kalau dalam pemerintahan Jokowi ke depan tidak ada pengontrol yang baik apabila tidak ada pihak oposisi.
"Bagaimana lima program Jokowi ke depan tidak ada kontrol yang baik. Jadi peran oposisi sangat penting," ujarnya.
Oleh karena itu, Irma mengatakan kalau Partai NasDem justru menginginkan ada partai oposisi yang bisa mewujudkan demokrasi pada pemerintahan mendatang.
"Harus ada oposisi solutif dan elegan jangan politik praktis dikedepankan, itu malah menciderai demokrasi," tandasnya.
Baca Juga: Wiranto Ditusuk, Prabowo: Saya Tidak Melihat Ada Rekayasa