Karir Abiy Ahmed di pemerintahan dimulai saat menjadi anggota Partai ODP yang mengatur wilayah Oromia. Dia kemudian menjadi menteri di ibukota Addis Ababa, dan seorang pejabat partai di daerah asalnya di Oromia.
Terpilihnya Abiy Ahmed sebagai perdana menteri adalah sebuah hal yang tidak terduga. Berawal dari rencana pemerintah untuk memperluas batas administratif ibukota ke wilayah Oromia.
Rencana itu dianggap sebagai perampasan tanah yang memicu protes yang dipimpin oleh Oromo, kelompok etnis terbesar Ethiopia.
Baca Juga: Telah Dipantau, Alasan Polri Tak Tangkap Abu Rara Sebelum Tusuk Wiranto
Perdana menteri saat itu Hailemariam Desalegn tiba-tiba mengundurkan diri. Partai-partai anggota koalisi justru memilih Abiy untuk menjadi perdana menteri.
4. Raih Nobel Perdamaian
Alasan Abiy Ahmed layak meraih Nobel Perdamaian cukup banyak.
Hanya dalam waktu enam bulan setelah jadi Perdana Menteri, Abiy berdamai dengan musuh bebuyutan Eritrea, membebaskan para pembangkang dari penjara, meminta maaf atas kebrutalan negara, dan menyambut pulang kelompok-kelompok bersenjata di pengasingan yang dicap "teroris" oleh pendahulunya.
Abiy juga ikut perpartisipasi mereformasi ekonomi Afrika.
Baca Juga: Wiranto Ditusuk, Prabowo: Saya Tidak Melihat Ada Rekayasa
Tapi tuntutan langsung dari politik Ethiopia mungkin membuat Abiy tidak punya pilihan selain mengalihkan fokusnya. Sebab akan ada pemilihan di bulan Mei mendatang.