Dalam hal ini, Abu Rara baru memasuki tahapan ta'lim khusus.Oleh karena itu, aparat belum bisa melakukan preventif strike karena tidak ada bukti permulaan yang cukup.
"Sebelum ada langkah 4 dan 5 kita masih monitoring, karena bukti permulanan kejahatan belum ada bukti cukup, seperti yang dilakukan Abu Rara," kata Dedi.
Dedi mengkalim jika Abu Rara hanya sekali bertemu pentolannya di JAD Bekasi, Abu Zee. Bahkan, Abu Rara hanya menjalin komunikasi melalu sosial media usai bertemu Abu Zee.
"Abu Rara ini terpisah, setelah berkomunikasi melalui media sosial, hanya sekali terus dia pergi ke kampung Menes. di Kampung Menes, belum ditemukan persiapan atau bukti autentik perbuatan melawan hukum," imbuh Dedi.
Baca Juga: Berbagi Tugas, Abu Rara Tikam Wiranto, Istri Disuruh Serang Pejabat Polisi
Abu Zee sendiri dicokok tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada Senin (23/9/2019) lalu. Penangkapan dilakukan bersama 8 terduga teroris lainnya di Jakarta Utara dan Bekasi.
Atas penangkapan tersebut, Abu Rara dilanda stres. Kemudian ia mengajak istrinya yang bernama Fitria Adriana melakukan aksi amaliyah. Aksinya dilakukan secara spontan dan menyasar anggota kepolisian.
Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan mengatakan, Abu Rara sudah beberapa kali masuk dalam pantauan anggota intelejen. Budi mengatakan, Abu Rara terpantau mengumpulkan senjata tajam.
“Abu Rara sudah kami pantau beberapa kali mulai mengumpulkan pisau. Belum pada tahapan bom, tapi pola-pola seperti itu bisa juga dengan pisau sebagai senjata,” kata Budi di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, kemarin.
Baca Juga: Stres Pimpinan JAD Tertangkap, Motif Abu Rara Tikam Wiranto