Suara.com - Seorang intelijen yang bekerja sebagai analis-terorisme Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat (DIA) ditangkap pihak kepolisian, setelah membocorkan informasi penting kepada dua jurnalis, yang satu di antaranya diduga sebagai mantan kekasih pelaku , Rabu (9/10/2019)
Pria bernama Henry Kyle Frese (30), asal Alexandria telah membocorkan informasi tentang sistem persenjataan negara asing pada 2018 dan 2019. Informasi itu lantas diolah oleh kedua jurnalis hingga muncul dalam delapan artikel pemberitaan, seperti yang disebutkan dalam dakwaan Departemen Kehakiman AS.
Dikutip dari Reuters, Jumat (11/10/2019), sementara dua wartawan yang terlibat diketahui sebagai kolega.Bahkan satu di antara keduanya, diduga menjalin asmara dengan Frese.
Selama penyelidikan, FBI menemukan jejak Frase yang mengikuti media sosial wanita yang dimaksud. Pria itu juga memiliki alamat yang sama dengan sang wanita dari Agustus 2017 hingga Agustus 2018.
Baca Juga: Luhut Sebut Amerika Serikat Mau Investasi Kelola Pulau Komodo
Dalam catatan pengadilan, wanita itu disebut sebagai "Jurnalis 1".
"Tampaknya mereka terlibat dalam hubungan romantis untuk beberapa waktu, atau selama periode itu," demikian bunyi tulisan agen FBI dalam kesaksiannya.
Sayangnya, Departemen Kehakiman AS tidak menyebut lebih lanjut identitas dua wartawan yang mendapat informasi rahasia. Tapi diketahui, keduanya bekerja dalam satu induk perusahaan.
Di lain pihak, beredar informasi di jejaring Twitter yang menyebut sosok "Jurnalis 1" adalah Amanda Macias, wartawan isu keamanan nasional CNBC.
Sedangkan "Jurnalis2" adalah Courtney Kube, koresponden isu keamanan nasional NBC. Media NBC dan CNBC di miliki perusahaan Comcast.
Baca Juga: Kementan Lepas Ekspor Produk Olahan Kakao ke Amerika Serikat
Disebutkan dalam dakwaan, kedua wartawan itu, pernah menulis sejumlah artikel bersama tentang sistem persenjataan di China dan Rusia. Kendati begitu, merea tidak mendapat tuduha atas dakwaan apapun.
Dalam riwayat telepon, Frese juga diketahui beberapa kali berkomunikasi dengan keduanya, termasuk pasa saat rilisnya artikel tentang informasi rahasia intelijen.