Suara.com - Rencana pencalonan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dinilai sebagai bagian memuluskan politik dinasti. PPP selaku partai pendukung pemerintah pun membela.
Wasekjen DPP PPP, Ahmad Baidowi mengatakan, bahwa tak ada larangan politik dinasti yang tertuang dalam undang-undang. Setiap orang yang mencalonkan hanya harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan seperti usia, pendidikan, kesehatan, tidak tercela, tidak sedang dicabut hak politik, tidak sedang menjadi narapidana dan lainnya.
“Selama itu terpenuhi maka siapapun boleh maju pilkada. Kedua, tentang dinasti politik juga tak ada larangan di UU. Awalnya sempat dilarang, namun kemudian dibatalkan MK. Dalam konteks ini tak ada larangan dinasti politik,” kata Baidowi melalui keterangan tertulis, Kamis (10/10/2019).
Menurut Baidowi, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk maju mencalonkan diri sebagai kepala daerah, terlepas dari latar belakang keluarga. Bahkan, pencalonan juga bisa melalui jalur independen tanpa partai politik.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Dituding Gunakan Cara Bar-bar dalam Pilwalkot Solo
“Jangankan keluarganya presiden, orang biasa pun punya kesempatan yang sama untuk maju pilkada. Karena yang terpenting bagaimana mereka bisa memenangkan kontestasi yakni elektabilitasnya tinggi. Kalaupun itu dimaknai dinasti politik, toh tak ada larangan dalam UU dan itu menjadi konsekuensi demokrasi,” tuturnya.
Diketahui, Gibran Rakabuming Raka berniat menjadi politisi. Dia menegaskan alasannya terjun ke dunia politik tidak ada hubungannya dengan sang ayah.
Sebelumnya, Gibran menyerahkan sejumlah usaha yang dia rintis ke adiknya, Kaesang Pangarep. Hanya saja Gibran belum mau mengungkapkan alasannya beralih dari usaha kuliner ke dunia politik.
"Ya yang namanya bisnis kan bisa dijalankan orang lain, sekarang Kaesang sudah lulus, sudah bisa saya delegasikan ke Kaesang, minggu depan dia lulus," ujar Gibran ditemui dalam Jakarta Culinary Festival di Jakarta, Minggu (7/10/2019).
Terjun ke dunia politik, Gibran mengaku tidak berdiskusi dengan sang ayah.
Baca Juga: Jika Gibran Jadi Ikut Pilkada, Fahri: Bisa Rusak Citra Babenya
"Tidak ada hubungannya sama Bapak (Jokowi)," ujar dia.