Suara.com - Santernya berita tentang kasus penganiayaan relawan Jokowi, Ninoy Karundeng, rupanya membuat jengah pendakwah Haikal Hassan Baras, yang akrab disapa Babe Haikal.
Ia pun menyampaikan protes saat dihadirkan dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan tvOne pada Selasa (8/10/2019).
Malam itu, topik yang diperbincangkan Presiden ILC Karni Ilyas dan para tamunya adalah "Siapa yang Bermain Buzzer?"
"Mohon mau kritik Bang Karni sedikit kalau diizinkan," kata Babe Haikal.
Baca Juga: Klarifikasi Rizieq Salah Makam, Status Anak Mbah Moen Diunggah Ustaz Haikal
"Boleh, boleh sangat," jawab Karni Ilyas.
"Kita lagi bahas buzzer siapa yang bermain, lalu yang ditayangkan terus adalah muka Ninoy yang bengep digebukin. Terjadi framing di semua orang yang nonton acara ini bahwa dia dipukuli oleh satu kelompok," sambungnya.
Babe Haikal lalu mengusulkan di ILC supaya tak hanya menampilkan Ninoy Karundeng, tetapi juga pengurus masjid Al Falah, Pejomoongan, Jakarta Pusat.
Ia menganggap, pengakuan Ninoy Karundeng soal diculik dan disekap tidak benar adanya.
"Nah saya mengusulkan, tampilin juga dong pengurus masjid Al Falah," ucap Babe Haikal.
Baca Juga: Rizieq Pimpin Doa Pemakaman Mbah Moen? Ustaz Haikal Singgung Doa Tertukar
"Ninoy yang ngakunya diculik, kalau diculik kan biasanya dicomot. Ini kan yang datang sendiri kan Ninoy ke situ. Kemudian Ninoy ngakunya disekap. Di mana disekapnya? Diseret bagaimana diseretnya? Kan ada videonya semua. Kalau ditampilin Ninoy sama pengurus Al Falah, itu lebih berimbang deh. Kelihatannya seperti itu," jelasnya.
Setelah itu, Karni Ilyas memberi tanggapan sembari menyebut produser eksekutif atau prodeks, yang menurutnya berwenang atas tindak lanjut dari protes Babe Haikal.
"Saya pikir protes dari Pak Haikal Hassan sudah didengar juga oleh produser eksekutifnya," ucap Karni Ilyas.
Lalu ia melanjutkan, tugasnya tidak berkaitan dengan protes Babe Haikal karena ia hanya membawakan acara ILC.
"Malam ini tugas saya membawakan acara, saya enggak nonton apa itu tadi," kata Karni Ilyas sambil tertawa.
"Makasih Bang Karni sebagai presiden kita," balas Babe Haikal.
Sebelumnya, Ninoy Karundeng mengaku dipukuli dan diseret ke dalam Masjid Al-Falah, seusai kedapatan merekam massa aksi yang berlarian akibat tembakan gas air mata. Saat itu, massa tengah berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI menuntut RUU bermasalah.
Massa akhirnya menginterogasi Ninoy Karundeng. Setelah identitas sebagai relawan Jokowi terungkap, Ninoy Karundeng langsung diberi bogem mentah oleh massa, dicecar sejumlah pertanyaan, dan dipukuli.
Hingga kini, Polda Metro Jaya telah menetapkan 13 orang sebagai tersangka terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap Ninoy Karundeng. Tiga di antaranya adalah perempuan.
Ketiga perempuan itu dijerat dengan pasal UU ITE karena terbukti merekam dan menyebarkan video saat Ninoy Karundeng diinterogasi orang tak dikenal.
Smeentara itu, seluruh tersangka AA, ARS, YY, RF, Baros, S, TR, SU, ABK, IA, R, Fery alias F, dan Sekretaris Persaudaraan Alumni (PA) 212 Bernard Abdul Jabbar dijerat dengan Pasal 170 KUHP dan Pasal 335 KUHP.