Suara.com - Polisi mengakui aktivis Papua Surya Anta Ginting dan lima tersangka pengibar Bintang Kejora di Istana Negara sempat sakit di rumah tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Namun polisi membantah isu bahwa Surya Anta tidak mendapatkan perawatan medis yang layak.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan Surya Anta sudah dirawat oleh tenaga medis dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri.
"Untuk saudara Anta tadi sendiri informasi yang saya dapat beberapa waktu lalu yang bersangkutan memang sakit dan sudah diobati oleh tim dokter kesehatan Polri, dan sampai hari ini tim Dokkes kami bisa untuk menangani keluhan-keluhan tersebut," kata Kombes Asep saat ditemui di Kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019).
Menurutnya, kondisi sakit yang dialami Surya Anta masih bisa ditangani oleh tim medis dari kepolisian sehingga tidak perlu berobat ke rumah sakit luar Mako Brimob.
Baca Juga: Dampingi 7 Aktivis Papua, Komnas HAM akan Kirim Tim ke Polda Kaltim
"Jadi belum dipandang perlu untuk berobat keluar, karena tim Dokkes kita juga dilengkapi dokter ahli dan alat-alat yang paten," tegasnya.
Dia juga menegaskan bahwa tidak ada perbedaan dalam memenuhi hak tahanan ketika sakit dalam masa penahanan karena sudah diatur dalam undang-undang.
"Penanganan terhadap orang yang diperlakukan atau dalam posisi ditahan itu menjadi sebuah haknya dalam hal berbagai yang sudah diatur dalam undang-undang salah satunya adalah perawatan," tutup Kombes Asep.
Sebelumnya, Pendeta Suarbudaya Rahadian mewartakan kabar termutakhir enam tersangka dugaan makar karena mengibarkan bendera Bintang Kejora di Istana Negara. Disebutkan jika mereka dalam kondisi memprihatinkan.
Dia menyebut, kondisi Surya Anta Ginting, salah satu tersangka mengalami peradangan pada bagian telinga. Bahkan, dari kondisi itu mengakibatkan Surya Anta kurang bisa mendengar atau tuli sementara.
Baca Juga: Nyanyi Bareng Warga Papua, Menteri Jokowi Dicibir Tokoh Papua
“Telinga ada peradangan sempat bernanah dan sempat tidak bisa mendengar. Iya tuli sementara,” kata Suar dihubungi Suara.com, Minggu (6/10/2019).