Suara.com - Putri, pengguna skuter listrik setuju jika penggunaan skuter listrik di jalan raya dibatasi. Perempuan kisaran usia 26 tahun ini setuju penggunaan skuter listrik dibatasi demi keamanan di jalan.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan mengkaji penggunaan skuter listrik di Jakarta. Putri biasa menggunakan GrabWheels. Suara.com menemuinya saat dia menggunakan GrabWheels di kawasan Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2019).
"Kalau (jalurnya) di kota jalan besar gitu, kan, takut membahayakan pengguna juga," ujar Putri.
Putri pengunjung Jakarta asal Malang ini mengaku pertama kali menyewa skuter elektronik dan memanfaatkannya sebagai transportasi untuk ke suatu tempat.
Baca Juga: Pemprov DKI Akan Atur Pemakaian Skuter Listrik Grab, Akan Dibatasi?
"Baru pertama coba. Lucu, sih. Baru tahu karena di Malang tidak ada. Ini cuma mau ke Alfamart, daripada jalan," tambahnya.
Pengguna GrabWheels tak hanya dari kalangan pekerja, pelajar pun sering menggunakan skuter listrik ini meski sekadar untuk jalan-jalan dan mencari kesenangan. Salah satunya Fahri, anak berusia 10 tahun.
"Main-main saja. Adu balap," kata Fahri (10) sepulang sekolah.
Sementara itu, Christian 22 tahun juga pengguna skuter listrik. Pengajar vokal di Jakarta itu menggunakan skuter karena ingin menuju ke MRT sekaligus pertama kali mencoba.
"Jalanannya sempit, jadi dari tadi cuma sedikit naik. Mungkin kalau di jalan besar, yang lebih leluasa trotoarnya jadi lebih enak pakainya," jelas Christian.
Baca Juga: Soal Keamanan Otoped atau Skuter Listrik, Begini Pendapat Pengguna
Pengkajian mengenai pembatasan dan jalur khusus skuter listrik GrabWheels dirasa memang diperlukan. Apalagi bagi pengguna transportasi umum. Menurut Christian, jika ada jalur khusus untuk skuter listrik akan lebih efektif adanya skuter bagi pengguna.