Suara.com - Polisi Rwanda pada Senin (7/10) menangkap seorang pastor asal Amerika Serikat, yang akan menggelar konferensi pers di ibu kota serta merupakan pemilik stasiun radio yang ditutup oleh otoritas tahun lalu.
Gregg Schoof ditangkap lantaran "menggangu ketertiban umum," kata juru bicara kepolisian, John Bosco Kabera, kepada Reuters.
Otoritas Rwanda tahun lalu menutup stasiun radio milik Schoof, Amazing Grace, setelah radio itu menyiarkan ceramah yang dianggap pegiat HAM "menyebarkan kebencian terhadap kaum perempuan". Isi ceramah tersebut menggambarkan kaum perempuan "jahat".
Pada Minggu (6/10), Schoof mengirim undangan melalui email kepada awak media Rwanda untuk menghadiri konferensi pers, yang ingin ia gelar sebelum meninggalkan negara tersebut.
Baca Juga: 16 Orang Tewas Tersambar Petir di Rwanda
"Pastor Gregg Schoof akan menggelar konferensi pers akhir untuk memberi informasi terbaru semua tentang penutupan stasiun radio, kasus pengadilan dan hal lainnya," bunyi email tersebut.
Polisi menangkapnya di lokasi jumpa pers.
Juru bicara kepolisian menyebutkan Schoof diserahkan ke Biro Penyelidikan Rwanda (RIB) "untuk pengawasan lebih lanjut."
Juru bicara RIB tak menanggapi permintaan untuk memberi keterangan.
Sebelum ditangkap, Schoof menyebarkan siaran pers, yang menyebutkan Oktober ini gerejanya akan pindah ke Uganda karena pihak imigrasi Rwanda menolak permohonan perpanjangan visanya. (Reuters/Antara)
Baca Juga: Swedia Penjarakan Lelaki Seumur Hidup Terkait Genosida di Rwanda