Suara.com - Sebanyak 100 pemukim ekstremis Yahudi, menyerbu Masjid Al Aqsha di Jerusalem Timur yang diduduki Israel, Minggu (6/10/2019).
Direktur Jenderal Urusan Waqaf dan Al Aqsha Sheikh Azzam Al-Khatib mengatakan kepada wartawan Petra di Ramallah, Senin (7/10), bahwa pemukim Yahudi itu melakukan penyerbuan dalam beberapa kelompok dari Gerbang Al Magharebah.
”Mereka dilindungi oleh tentara Israel,” kata Kantor Berita Arab Saudi, SPA.
Sementara itu, sembilan warga Palestina, termasuk anak kecil, ditahan oleh pasukan Israel selama penyerbuan Minggu malam di seluruh Tepi Barat Sungai Jordan, yang diduduki, kata Masyarakat Tahanan Palestina (PPS).
Baca Juga: Warga Palestina: Dengan Jiwa dan Darah, Kami Akan Menebus Al Aqsa!
Angkatan Bersenjata Israel menyerbu Kota Tulkarm di Tepi Barat dan menahan Musa, anak lelaki berusia 14 tahun yang diidentifikasi sebagai Abu Ash-Shawareb, kata kantor berita Palestina, WAFA.
Sementara itu, pasukan Israel juga menahan lima orang Palestina dari Al-Khalil (Hebron), bagian selatan Tepi Barat, dan tiga orang lagi di Kabupaten Qalqilia.
Hampir setiap hari, pasukan pendudukan Israel melancarkan penyerbuan dengan sasaran masyarakat Palestina untuk melakukan penangkapan atau pencarian.
Kebanyakan praktik tersebut dilakukan pada malam hari, dan telah menjadi tindakan rutin oleh rejim militer Israel.
Baca Juga: Bentrok di Al Aqsa, Israel Tembaki Warga Palestina saat Idul Adha