Suara.com - Ketua Fraksi Partai NasDem Johnny G Plate menyindir ada wacana politisi Gerindra akan masuk kabinet Kerja Jokowi - Maruf Amin. Nasdem menyindir pihak yang kalah di Pilpres 2019 harus kesatria mengaku kekalahannya.
Hanya saja Plate tak jelas mencolek Gerindra.
"Jangan buat kabur demokrasi hasil pemilihan presiden dan pemilihan legislatif, siapa yang menang dan siapa yang kalah," kata Johnny kepada wartawan di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019)
Menurut Johnny seorang pimpinan partai politik seharusnya memiliki rasa malu dan ksatria dengan bisa menerima hasil pemilu yang demokratis. Ketika didesak apakah pernyataannya itu berarti menyatakan bahwa Partai Gerindra tidak ksatria, Johnny menampik dan mengatakan bahwa bukan itu yang dia maksudkan.
Baca Juga: 2 Menteri Jokowi Tak Seirama soal Minyak Goreng Curah
Johnny meminta penyusunan struktur kabinet jangan didramatisasi karena merupakan hak prerogatif presiden. Hak prerogatif itu, menurut dia, bukan sekadar norma biasa yang harus dihormati dan dijaga bersama-sama.
"Itu hak prerogatif presiden. Namun, saya juga ditanya banyak orang mengapa hanya Partai Gerindra saja yang ditawari. Kan ada 10 partai politik pengusung Jokowi - Maruf Amin. Ada sembilan partai di parlemen. Mengapa hanya Partai Gerindra?" tanyanya.
Johnny mengatakan hanya Presiden Jokowi yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Menurut dia, apa pun keputusan Presiden, tentu ada pertimbangan-pertimbangan sendiri yang dilakukan.
"Partai NasDem mendukung keputusan presiden, tetapi kami mengingatkan keadaan politik," ujarnya. (Antara)
Baca Juga: Nyanyi Bareng Warga Papua, Menteri Jokowi Dicibir Tokoh Papua