Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung buka suara soal kasus penyebaran berita bohong atau hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet.
Penjelasan itu ia sampaikan ketika berhadapan dengan para panelis di gelar wicara QnA dengan tema "Dicari Warganet", yang ditayangkan Metro TV, Minggu (7/10/2019) malam.
Awalnya, salah satu panelis, Pemimpin Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso, mengajukan pertanyaan pada Rocky Gerung tentang sumber informasi.
"Sebut saja dalam kasus Ratna Sarumpaet. Bagaimana mengukur sebuah informasi diverifikasi dan kemudian disebarluaskan?" tanya Budi.
Baca Juga: Pengacara Sebut Penahanan Ratna Sarumpaet Berakhir Sejak 15 Agustus 2019
"Saya terangkan sejernih-jernihnya supaya publik mengerti kedudukan itu," jawab Rocky Gerung.
Ia mengatakan, saat mendapat kiriman foto muka lebam Ratna Sarumpaet, dirinya sedang berada di luar negeri.
"Masuklah ke saya gambar-gambar itu, tetapi bukan saya buka, karena saya ada di atas Gunung Elbrus waktu itu," jelasnya.
Dirinya lalu mengaku kepada polisi bahwa foto-foto tersebut ia terima, tetapi dirinya tak ikut menyebarkan.
"Waktu dipersoalkan di Polri, Polri bilang, 'Anda terima?' Memang saya terima. 'Berarti Anda ikut menyebarkan?' Bukan, saya terima, tapi tidak saya buka. Kenapa? Saya ganti SIM card Rusia, dan di Rusia itu sangat terbatas," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Ingin Ratna Sarumpaet Dipenjara 6 Tahun, JPU Ajukan Banding
"Saya masuk ke Indonesia, saya buka, baru dia masuk gambar-gambar itu, jadi bukan saya nyebarin," sambungnya.