"Apa yang telah terjadi di Wamena bukanlah tentang agama. Jangan seret ke arah itu. Jangan juga terprovokasi mengenai hal itu. Jika ingin berjuang, mari kita bergandengan tangan. Membangun kembali Wamena, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya. Wamena, kitong semua punya," tegas Azzam.
Diberitakan sebelumnya, aksi demonstrasi yang digelar sekelompok massa di Wamena, Papua pada 23 September 2019 berujung rusuh.
Pasca kerusuhan, tercatat 32 orang tewas serta 72 orang lainnya luka-luka, ratusan rumah, ruko dan kantor pemerintah dibakar serta dirusak perusuh. Ribuan warga memilih mengungsi dan kembali ke kampung halamannya.
Baca Juga: Komnas HAM Papua Minta Pengungsi Wamena dan Media Tak Sebar Hoaks