Suara.com - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat Maluku diguncang 1.149 gempa susulan setelah gempa magnitudo 6,5 pada Kamis (25/9/2019). Jumlah itu tercatatt hingga Senin (7/10/2019) pukul 03.00 WIB
Agus mengatakan gempa susulan terakhir terjadi pada Senin pukul 02.15 WIB dengan magnitudo 3,4 pada kedalaman 10 kilometer di laut sekitar 24 kilometer Timur Laut Ambon.
Gempa Maluku telah menyebabkan 37 orang korban jiwa. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku hingga Minggu (6/10) pukul 18.00 WIT mencatat jumlah penyintas mencapai 134.600 jiwa dengan rincian Kabupaten Maluku Tengah 90.833 jiwa, Kabupaten Seram Bagian 37.787 jiwa, dan Kota Ambon 5.980 jiwa.
"BMKG mengidentifikasi 1.149 kali gempa susulan dan 122 di antaranya dirasakan oleh warga. Dilihat dari rangkaian gempa susulan, frekuensi gempa cenderung menurun," kata Agus melalui siaran pers.
Baca Juga: Gempa 4,1 SR Guncang Ambon: Wagub Maluku Kaget Hingga PNS Berlarian
"Jumlah kerusakan rumah mencapai 6.344 unit dengan tingkat kerusakan berbeda-beda di tiga wilayah yang terdampak gempa," lanjutnya.
Di Kabupaten Maluku Tengah, rumah rusak berat mencapai 724 unit, rusak sedang 1.104 unit, dan rusak ringan 2.238 unit. DI Kabupaten Seram Bagian Barat, rumah rusak berat mencapai 298 unit, rumah rusak sedang 469 unit, dan rumah rusak ringan 353 unit.
"Sedangkan di Kota Ambon, rumah rusak berat mencapai 251 unit, rumah rusak sedang 253 unit, dan rumah rusak ringan 654 unit," katanya.
Gempa Maluku terjadi pada Kamis (26/9) dengan Magnitudo 6,5 di 40 kilometer Timur Laut Ambon, Maluku.
Siswa berhamburan
Baca Juga: Pemprov Maluku Perpanjang Masa Tanggap Darurat Gempa
Siswa Sekolah Dasar Negeri 7 dan Sekolah Dasar Negeri 9 Air Putri di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, menghambur keluar ruangan kelas saat getaran akibat gempa tektonik dengan magnitudo 4,1 terasa di Kota Ambon pada Senin pukul 10.21 WIT. Getaran akibat gempa membuat siswa yang sedang belajar di ruangan kelas berlarian keluar dari ruangan menuju ke lapangan di halaman sekolah. Para guru berusaha menenangkan murid-murid yang panik dan takut.
Kepanikan hanya berlangsung sekitar 20 menit setelah getaran gempa terasa. Sesudahnya, kegiatan belajar mengajar dilanjutkan kembali. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa dengan magnitudo 4,1 terjadi pukul 10.21 dengan pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer di 3,45 Lintang Selatan dan 128,33 Bujur Timur atau 12 km selatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dan 34 km timur laut Kota Ambon.
Getaran gempa terasa dengan intensitas III Modified Mercalli Intensity (MMI) di Kota dan Pulau Ambon serta Kecamatan Kairatu. Menurut BMKG, beberapa gempa kategori dangkal dengan magnitudo bervariasi mengguncang Kota Ambon, Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat sejak Senin dinihari.
Guncangan dengan magnitudo 3,2 terjadi pukul 00.50,56 WIT di 10 km utara Kota Ambon dan sedetik kemudian terjadi gempa dengan magnitudo 3,2 di lima km sebelah utara Kota Ambon. Sesudah itu, terjadi beberapa gempa bermagnitudo 2,5 sampai 3,4 di timur laut Ambon dan selatan Kairatu. (Antara)