Warga Tanjung Duren Tagih Janji Kampanye Anies Bangun WC Sehat

Senin, 07 Oktober 2019 | 10:46 WIB
Warga Tanjung Duren Tagih Janji Kampanye Anies Bangun WC Sehat
Warga di Gang Skretaris, Tanjung Duren tagih janji kampanye Anies Baswedan bangun WC Sehat di Jakarta. (Suara.com/Stephanus Aranditio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Gang Sekretaris RT 15/ RW 07, Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat menagih janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membangun sanitasi yang sehat di wilayah mereka.

Salah satu warga, Mila yang mengaku sudah 18 tahun tinggal di Gang Sekretaris mengungkapkan, Anies pernah mengunjungi kampung mereka saat masa kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu.

Sejak saat itu, Anies belum juga mengunjungi kampung mereka, padahal salah satu janji Anies saat itu adalah membangun sanitasi yang sehat untuk warga Gang Sekretaris.

"Dulu pak Anies pernah kesini, sebelum jabat, sampai sekarang belum (datang lagi)," kata Mila di lokasi, Senin (7/10/2019).

Baca Juga: Kisah Warga Tanjung Duren, Tak Punya WC Sehat, Buang Hajat Langsung ke Kali

Dia berharap Anies bisa memenuhi salah satu janjinya dan menaruh perhatian khusus untuk kebutuhan sanitasi warga Sekretaris.

"Ya kami mau saja dibangun wc umum ada septic tank nya, biar kali juga sehat, ini ramai begini malah bagus pak Anies jadi tahu kondisinya," katanya.

Kondisi Sanitasi di Gang Sekretaris

Gang Sekretaris hanya sekitar 7 kilometer dari Balai Kota, Kantor Gubernur DKI. Disini, setidaknya ada 30 kepala keluarga yang tak punya sarana pembuangan dan menggantungkan hidup pada lima wc umum kecil yang terletak di pinggir Kali Sekretaris, itu pun jauh dari kata layak.

Kelima wc ini berada berdampingan dengan rumah warga, luasnya pun tak sampai satu meter persegi dengan fasilitas seadanya, seperti closet jongkok, keran, satu ember, gayung, dan paku yang menancap di dinding untuk menggantungkan pakaian.

Baca Juga: Anies Renovasi Rumdin Rp 2,4 M, Golkar: Jangan Bergaya Pejabat Kolonial

Dinding wc pun tampak berkerak dan tumbuh jamur di beberapa sudut, pintu wc tak memiliki jarak dengan jalan gang sehingga suara dari luar terdengar jelas dari dalam wc.

Kondisi ini semakin diperparah dengan tidak adanya septic tank untuk menampung 'hajat' 150 orang warga di sini.

Hajat tersebut langsung begitu saja meluncur ke Kali Sekretaris, sehingga kali menjadi sangat bau, belum lagi ditambah limbah rumah tangga dari warga.

Setiap hari, warga harus mengantre sejak subuh untuk mandi agar bisa sampai di tempat kerja tepat waktu.

Warga yang mayoritas mengontrak di sini harus mengeluarkan uang Rp 1,3 juta setiap bulan untuk hidup dengan rincian; Rp 1 juta untuk kamar kontrakan dua pintu dan listrik Rp 300 ribu per bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI