Cerita Jemaat Gereja Sembunyikan Ratusan Keluarga Muslim Saat Rusuh Wamena

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 07 Oktober 2019 | 07:56 WIB
Cerita Jemaat Gereja Sembunyikan Ratusan Keluarga Muslim Saat Rusuh Wamena
Warga mengungsi di Mapolres Jayawijaya saat terjadi aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). [ANTARA FOTO/Marius Wonyewun]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden PGBP Dr. Socratez S. Yoman mengatakan, musuh orang Papua bukanlah muslim dan pendatang.

“Mari, anda Kristen atau Muslim, anda penduduk asli Papua atau pendatang, kita bersama-sama melawan rasisme dan kekerasan atas nama agama. Kita melawan hoaks yang diciptakan penguasa sedang berjalan telanjang sekarang ini. Kita bersama-sama menjaga martabat manusia dan memperjuangkan keadilan yang nyata demi mewujudkan kehidupan harmoni dan perdamaian permanen di tanah Papua dari Sorong-Merauke,” ujar Yoman.

Diketahui pasca-kerusuhan di Wamena, ribuan warga memilih mengungsi dan sebagian pulang ke kampung halamannya. Dari pangkalan udara Silas Papare mencatat lebih dari 15 ribu sudah kelaur dari Wamena.

Dalam kerusuhan di Wamena itu, tercatat 32 orang tewas serta 72 orang lainnya luka-luka, ratusan rumah, ruko dan kantor pemerintah dibakar serta dirusak perusuh.

Baca Juga: 1.010 Rumah, Kantor dan Kendaraan Dibakar Saat Kerusuhan Wamena

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI