Suara.com - Sejak ditahan di Mako Brimob, kondisi para tersangka pengibar bendera bintang kejora di depan Istana Negara kian memprihatinkan. Dua di antara enam orang kesehatannya menurun.
Hal tersebut diketahui melalui penuturan Pendeta Suarbudaya Rahadian selaku pendamping rohaniawan. Suar melihat langsung kondisi mereka seusai menjenguknya di Mako Brimob, Jumat (4/10/2019).
Suar mengatakan, kondisi salah seorang di antara mereka yakni Surya Anta mengalami peradangan di telinga. Telinga Surya, lanjut Suar, mengeluarkan nanah lantaran peradangan. Akibatnya, Surya juga sempat tak bisa mendengar atau tuli sementara.
“Telinga ada peradangan sempat bernanah dan sempat tidak bisa mendengar. Iya tuli sementara,” kata Suar dihubungi Suara.com, Minggu (6/10/2019).
Baca Juga: Perkembangan Terbaru Kasus Pengibar Bendera Bintang Kejora di Istana
Menurut Suar, kondisi Surya menurun akibat terlalu lama berada di dalam ruang isolasi tahanan. Di sana, kondisi udaranya lembab sehingga menyebabkan penyakit yang diderita Surya makin parah.
Kondisi kesehatan menurun juga diidap oleh Dano Tabuni. Ia yang sebelum ditahan mengidap benjolan serupa daging di dahi, kini benjolan tersebut kian membesar.
“Karena kondisinya dengan udara lembab di ruang tahananan, jadi benjolan yang memang sudah ada itu sekarang kambuh lagi,” kata Suar.
Sementara untuk Ambrosius Mulait menderita sakit gigi dan Issay Wenda mengalami maag. Sedangan dua orang lainnya, kata Suar, kondisi kesehatan menurun hanya tak sampai menderita sakit.
“Yang duanya lagi hanya lemas,” kata Suar.
Baca Juga: Pengibar Bintang Kejora Ditaruh Sel Isolasi, LBH: Gelap dan Bernyamuk
Suar sendiri mengaku telah mengajukan pemindahan sel tahanan mereka dan mengajukan agar dikirim tim dokter untuk memeriksa kesehatan. Namun hanya pengajuan dokter saja yang diterima, tetapi itu juga tak maksimal.