Suara.com - Kabar meninggalnya mahasiswa Universitas Lampung (Unila) Aga Trias Tahta saat pelatihan dasar (diksar) sempat menghebohkan media sosial belum lama ini.
Aga yang mengikuti diksar UKM Cakrawala selama lima hari sempat mengeluh kesakitan, namun nahas saat dilarikan ke rumah sakit ia dinyatakan meninggal dunia, Minggu (29/9/2019).
Dari keterangan yang diperoleh pihak kepolisian, saat mengikuti diksar Aga sempat terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter.
Kematian mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unila itupun dinilai tidak wajar.
Baca Juga: Liverpool Sempurna di 8 Pekan Awal, Klopp: Masih Ada 30 Pertandingan Lagi
Hal itu diperkuat dengan beredarnya foto surat yang ditulis ibu Aga untuk anaknya. Dari sanalah, wanita itu meminta maaf karena tidak bisa menyelamatkan anaknya dari lokasi yang disebut sebagai tempat pembantaian.
Sementara itu, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unila memberikan klarifikasi bahwa pihaknya tidak ada kaitannya dengan kematian Aga Trias Tahta.
Selengkapnya, ini dia klarifikasi dari Mapala Unila seperti yang dikutip dari jejaring sosial Instagram @mapalaunila, Minggu (6/10/2019).
1. Mapala Unila tidak pernah melaksanakan diksar pada tanggal 25-29 September 2019 yg berlokasi di padang cermin, seperti yg disebutkan dalam beberapa media.
2. Mapala Unila tidak ada kaitan dengan diksar tersebut dalam point 1.
Baca Juga: Viral Tulisan Menyayat Hati Ibu Mahasiswa Unila yang Tewas Usai Pelonco
3. Mapala Unila tidak ada kaitan secara struktural dengan lembaga Cakrawala maupun kelompok pencinta alam tingkat fakultas yg ada di Unila.