Komentar Ferdinand atas Klarifikasi Gerindra Minta Jatah 3 Menteri

Minggu, 06 Oktober 2019 | 14:03 WIB
Komentar Ferdinand atas Klarifikasi Gerindra Minta Jatah 3 Menteri
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaen mengatakan, di kediaman Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Komplek Puri Cikeas, Bogor akan dipasang tenda. [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi klarifikasi Partai Gerindra yang diisukan minta jatah 3 menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo. Dia mengomentari video yang diunggah oleh Dahnil Anzar Simanjuntak ke Twitter pada Jumat (4/10/2019).

Video tersebut merupakan klarifikasi tentang kabar Partai Gerindra minta jatah tuga menteri dalam kabinet Jokowi.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya ingin mengklarifikasi beberapa hal terkait dengan statement yang menyatakan ada pemberitaan bahwasanya Gerindra Pak Prabowo itu meminta tiga pos kementerian dari kabinet Pak Jokowi nanti yang akan dilantik," ujar jubir ketua umum Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak di video tersebut.

Dahnil menyebut tidak benar jika ada kabar Gerindra dan Prabowo meminta jatah 3 menteri kepada Jokowi.

Baca Juga: Kenegarawan Jokowi Diuji soal KPK, YLBHI: Dengarkan Rakyat atau Parpol?

"Pertama yang perlu saya klarifikasi adalah tidak benar bahwasanya Pak Prabowo meminta posisi 3 menteri kepada Pak Jokowi," kata Dahnil.

"Hampir seluruh pertemuan yang dilakukan oleh Pak Prabowo baik itu bersama Pak Jokowi, Ibu Megawati, maupun tokoh-tokoh pemerintahan belakangan itu selalu diisi dengan saran-saran kualitatif yang disampaikan Pak Prabowo secara langsung," imbuhnya.

Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengomentari klarifikasi Partai Gerindra soal isu minta jatah 3 menteri (twitter @dahnilanzar)
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengomentari klarifikasi Partai Gerindra soal isu minta jatah 3 menteri (twitter @dahnilanzar)

Dahnil menjelaskan saran yang diberikan Prabowo terkait isu ekonomi, saran-saran kedaulatan pangan, kedaulatan energi, pertahanan dan keamanan serta ancaman disintegrasi.

"Jadi tidak ada pembicaraan hal-hal yang sifatnya praksis dalam setiap pertemuan Pak Prabowo dan Pak Jokowi, Bu Megawati maupun tokoh-tokoh yang lainnya. Semua pertemuan itu dilakukan dalam bentuk silaturahmi, menyatukan visi dan misi dan memberikan saran terkait dengan Indonesia yang lebih maju," kata Dahnil.

Mengetahui klarifikasi tersebut, Ferdinand Hutahaean langsung memberikan komentar lewat akun Twitternya @FerdinandHaean2.

Baca Juga: Kocak, Menteri Susi Kasih Surprise untuk Rosi Silalahi

"Kira begini, seseorang kepada Presiden menyatakan SIAP JADI MENTERI, tanpa terang-terangan menyatakan dengan kalimat meminta semisal : Pak Presiden SAYA MINTA JADI MENTERI. Pernyataan SIAP itu adalah pernyataan meminta, apalagi SIAP JADI MENKOPOLHUKAN, SIAP JADI MENKOPEREKONOMIAN, itu sama saja," tulis Ferdinand.

Cuitan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean terkait isu Gerindra minta jatah 3 menteri kabinet Jokowi. (Twitter @FerdinandHaean2)
Cuitan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean terkait isu Gerindra minta jatah 3 menteri kabinet Jokowi. (Twitter @FerdinandHaean2)

Politikus Partai Demokrat ini kembali mengunggah cuitan berikutnya. Ferdinand juga masih menyinggung soal minta jatah menteri.

"Masa sih Pak Prabowo mau jadi menterinya Pak Jokowi? Jadi Menkopolhukam? Semoga isu ini cuma isapan jempol kotor. Kalau bang Sandiaga Uno yang diajukan jadi Menkoperekonomian dalam paket 3 kursi itu sih masih wajar. Tinggal bersaing Edy Prabowo dengan Fadli Zon disisa kursi ke 3. Ahh isu aja," tulis Ferdinand.

Cuitan tersebut diunggah ke Twitter pada Sabtu (5/10/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI