Mantan Ketua Fraksi Demokrat ke Kader PSI: Serangan Kurang Tepat

Minggu, 06 Oktober 2019 | 03:00 WIB
Mantan Ketua Fraksi Demokrat ke Kader PSI: Serangan Kurang Tepat
Mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat Taufiqurrahman [suara.com/Dinda Shabrina]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Ketua Fraksi Demokrat ke Kader PSI: Serangan Kurang Tepat

Mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta Taufiqurrahman menilai serangan Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana di media sosial twitter soal isu anggaran antivirus kurang tepat.

Menurutnya, serangan William mengarah kepada fitnah kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kader @psi_id di DPRD DKI @willsarana kembali menyerang gub @aniesbaswedan lewat isu anggaran antivirus, tapi serangan kurang tepat, malah cenderung mengarah ke fitnah, saya akan coba sedikit jelaskan," tulis Taufiq dalam akun twitternya, Sabtu (5/10/2019).

Baca Juga: Akui Jokowi Lebih Baik, Politikus Demokrat: Saya Menyesal Dukung Prabowo

Taufiq pun menyebut serangan William terkait anggaran di twitter tidak akurat.

"Mengapa Serangan tidak akurat? @willsarana membuat posting medsos tentang anggaran sebesar Rp 12,9 M pada giat Penyediaan Lisensi Perangkat Lunak dan Antivirus di unit pengelola teknologi informasi Dinas Dukcapil setelah tahun sebelumnya hanya 200 juta. Benarkah? Akuratkah tuduhan tersebut?," kata Taufiq.

Taufik mengklaim bahwa faktanya, ada anggaran sebesar Rp 12,9 Miliar ada pada penyediaan lisensi perangkat lunak dan antivirus di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

"Faktanya: Anggaran Rp 12,9 M itu ada pada Penyediaan Lisensi Perangkat Lunak dan Antivirus di Dinas Dukcapil. Tepatnya anggaran sebesar Rp.12,917 miliar," kata dia.

Taufiq menyebut anggaran tersebut dibagi menjadi tiga sektor.

Baca Juga: Tertembak di Hong Kong, Jurnalis Indonesia Veby Mega Angkat Bicara

"Ada 3 sektor dalam mata anggaran tersebut: a. Antivirus Symantec Endpoint senilai total Rp 384 juta," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI