Suara.com - Foto Presiden Jokowi menitikkan air mata saat meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan, viral di media sosial.
Salah satu yang mengunggahnya adalah akun Facebook Denpasar Info.
Pada unggahan foto itu dituliskan keterangan yang terbaca, "Terharu (emoji menangis) Saat Presiden Joko Widodo meninjau langsung lokasi kebakaran hutan dan lahan di Riau."
Foto tersebut memperlihatkan Jokowi dengak jarak dekat alias close-up dari tampak samping.
Baca Juga: Penuhi Panggilan Polisi, Bupati Pelalawan Diperiksa Terkait Kasus Karhutla
Ia terlihat sedikit menunduk di foto itu. Tampak pula kerutan di ujung mata, kening, dan dekat bibirnya.
Tak hanya itu, terlihat pula tetesan air mata di bawah mata, yang mengalir di dekat hidungnya.
Rupanya foto tersebut palsu alias sudah diedit -- Jokowi tak benar-benar meneteskan air mata di foto tersebut.
Fakta itu dibongkar oleh AFP Periksa Fakta, tim editorial berbahasa Indonesia yang bertugas memeriksa fakta, asuhan kantor berita internasional yang berpusat di Prancis, Agence France-Presse, alias AFP News Agency.
AFP Periksa Data juga menyertakan sumber foto serupa yang asli. Foto itu diunggah halaman resmi Facebook Kementerian Sekretariat Negara RI pada 17 September 2019.
Baca Juga: Kementan : Mekanisasi Pertanian Dinilai Bisa Cegah Karhutla
Tampilan dalam foto mirip dengan yang diunggah Denpasar Info, hanya saja tak ada tetesan air mata di pipi Jokowi.
"Presiden Jokowi meneteskan air mata saat meninjau kebakaran hutan? Foto presiden Indonesia ini telah disunting dengan menambahkan tetesan air mata di wajahnya," cuit akun Twitter @AFPperiksafakta, Kamis (3/10/2019).
Presiden Jokowi dan sejumlah elemen terkait meninjau langsung sejumlah titik untuk memastikan penanganan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Provinsi Riau, Selasa (17/9/2019).
"Segala usaha sudah dilakukan. Yang di darat (pemadaman) sudah semuanya, tambahan pasukan kemarin sudah saya perintahkan juga. Kemarin datang totalnya 5.600 (pasukan)," ujar Jokowi di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, dalam keterangan Biro Pers, Media, Informasi Sekretariat Presiden, Selasa.