Berikan Amplop ke Keluarga Korban Demo DPR, Polda: Uang Duka

Jum'at, 04 Oktober 2019 | 18:23 WIB
Berikan Amplop ke Keluarga Korban Demo DPR, Polda: Uang Duka
Penampakan darah di kain kafan Maulana Suryadi (23), pemuda yang tewas saat ikut aksi unjuk rasa mahasiswa di DPR RI. (dokumen keluarga).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya mengakui memberikan uang sebesar Rp 10 juta kepada Maspupah (49), ibunda Maulana Suryadi (23), pemuda yang tewas seusai ikut aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (25/9/2019). 

Polisi menyebut pemberian uang kepada keluarga korban sebagai bentuk berbelasungkawa atas tewas Maulana akibat sesak napas terkena gas air mata.

"Kalau misalnya seseorang memberikan turut berduka boleh tidak? Ya boleh ya," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (4/10/2019).

Pemberian uang itu sebelumnya disampaikan Maspupah saat hendak diajak untuk menengok jasad Maulana di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. 

Baca Juga: Demo DPR Telan Nyawa Jukir, Polisi Bantah Maulana Alami Kekerasan

Wanita berkerudung itu mengaku uang Rp 10 juta dalam amplop itu diberikan seorang anggota polisi. Awalnya, Muspupah tak mengenali wajah Maulana yang sangat berbeda. Misalnya, ada luka bengkak pada bagian pipi jenazah Maulana.

"Terus saya tanya ke polisi kok kupingnya berdarah Pak kenapa nih anak saya," kata Maspupah saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, siang tadi. 

Selain itu, kata Maspupah, ada pula darah yang keluar dari telinga kiri jenazah Maulana.

"Terus saya tanya ke polisi kok kupingnya berdarah Pak kenapa nih anak saya," ucapnya.

Hanya, kata Maspupah ketika itu dirinya tidak lagi memperpanjang urusan tersebut. Sebab, dirinya benar-benar sudah merasa cemas.

Baca Juga: Demo DPR Telan Nyawa, Anyir dan Darah Membekas di Kain Kafan Maulana

Tiba-tiba, kata Maspupah, salah seorang anggota polisi memintanya untuk membuat surat pernyataan jika Maulana tewas akibat sesak napas dan terkena gas air mata saat demo di kawasan DPR RI berujung rusuh.

Tidak lama usai membuat surat pernyataan tersebut, Maspupah lantas diajak salah satu anggota polisi untuk ke dalam ruangan. Di sana, polisi tersebut menyodorkan uang sebesar Rp 10 juta kepada Maspupah, sebagai uang duka cita untuk mengurus pemakaman jenazah Maulana.

"Polisi itu ke kamar Bu sini, Bu saya mau ngomong, turut berduka cita ya bu. Kata saya ya, makasih. Di-amplopin saya, ini apaan nih pak, kata dia ini buat ngurus jenazah anak ibu," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI